Adapun nilai ribuan barang ini ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi menyebut bahwa jumlah barang yang tertinggal ini cukup tinggi jika dibanding dengan tahun 2023.
Saat itu KAI mengamankan 820 barang dengan estimasi senilai Rp 946.010.000
“Barang-barang yang diamankan mencakup makanan dan minuman, tumbler, charger, jam tangan, hingga barang-barang berharga seperti gadget, perhiasan, dokumen penting, dan uang tunai,” ujar Ayep dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, dari 1.953 barang tertinggal itu, 907 barang merupakan barang berharga.
Ayep menyebut sebagian besar barang yang tertinggal telah dikembalikan kepada pemilik.
Layanan Lost and Found ini merupakan layanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memberikan kemudahan pelanggan yang kehilangan barang ataupun tertinggal saat dalam perjalanan dengan Kereta Api (KA) atau di lingkungan stasiun.
Selain itu, pelaporan juga dapat juga dilakukan melalui Contact Center KAI 121.
“Layanan Lost and Found hadir untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan, salah satunya dalam mengamankan barang bawaan yang tertinggal di area stasiun maupun didalam kereta api tanpa dipungut biaya. Namun, KAI secara rutin mengimbau pelanggan kereta api untuk selalu menjaga barang bawaan mereka agar tak tertinggal karena barang pribadi merupakan tanggung jawab pelanggan,” tambah Ayep.
KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk melalui layanan Lost and Found (barang tertinggal).
Kehilangan barang di kereta api atau di stasiun dapat melapor kepada petugas atau menghubungi Contact Center KAI 121 di nomor telepon 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 agar dapat segera diambil langkah-langkah pengembalian barang.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/21/211532178/1953-barang-tertinggal-di-kereta-api-nilainya-capai-rp-2-miliar