Salin Artikel

Pohon Asem Berusia 100 Tahun Tumbang, Jalur Nasional Kuningan-Cirebon Dialihkan

KUNINGAN, KOMPAS.com - Pohon asem tumbang di Jalur Nasional Cirebon-Kuningan pada Rabu (22/1/2025) malam.

Badan pohon yang berukuran lebih dari 1 meter dengan ketinggian lebih dari 10 meter itu menutup total akses kendaraan dua arah.

Dari keterangan dihimpun Kompas.com, pohon itu berusia sekitar 100 tahun.

Tumbangnya pohon tersebut juga menimpa satu bangunan hingga rusak.

Arus lalu lintas kendaraan dua arah di jalur nasional dialihkan sementara ke jalur alternatif.

Pantauan Kompas.com di lokasi, badan pohon asem yang besar ini masih melintang di Jalur Nasional Cirebon-Kuningan, tepatnya di titik Sampora.

Sejak tengah malam tumbang, hingga Kamis (23/1/2025) pagi, petugas masih berjibaku memotong badan pohon yang sangat besar dan banyak cabang.

Andri Arga Kusumah, Kepala UPT Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Kuningan, menyampaikan, curah hujan yang tinggi dan mesin pemotong yang kecil menjadi kendala utama dalam proses evakuasi badan pohon yang sangat besar.

Petugas berusaha memotong banyak ranting yang bercabang terlebih dahulu. Proses ini membutuhkan banyak waktu.

Tinggi pohon asem yang melebihi 10 meter ini membuat sebagian badan menimpa satu bangunan yang tepat berada di seberang jalan.

Atap serta bagian depan toko hancur dan rusak.

"Laporan dari warga jam 11.30 WIB, pohon tumbang menimpa jalur nasional. Kami langsung tangani, tetapi karena pohonnya cukup besar, diameter 1 meter lebih dan tingginya 10 meter lebih, jadi kami kesulitan," ucap Andri saat ditemui Kompas.com di lokasi.

"Sampai Kamis pagi kami masih terus berusaha memotong badan pohon yang masih melintang," kata Andri.

Musibah pohon tumbang ini juga memutus total akses lalu lintas kendaraan dari arah Cirebon menuju Kuningan dan sebaliknya.

Damkar bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kuningan serta petugas kepolisian Kuningan untuk evakuasi dan penanganan.

Petugas kepolisian juga mengalihkan kendaraan dua arah dari Cirebon menuju Kuningan dan sebaliknya, yang semula di jalur nasional, ke jalur alternatif.

Hingga berita ini dikirimkan, petugas masih melakukan penanganan. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Ditargetkan, pohon berhasil dibersihkan Kamis siang ini dan lalu lintas segera normal kembali.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/23/091502078/pohon-asem-berusia-100-tahun-tumbang-jalur-nasional-kuningan-cirebon

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com