Salin Artikel

Video Viral Aksi Emak-emak di Bogor Hentikan Maling Tabung Gas, Bangkit Usai Ditabrak

BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan aksi berani emak-emak menghentikan pria yang baru saja kabur menggunakan motor usai mencuri tabung gas di warung warga Desa Kuripan, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial pada Jumat (24/1/2025).

Aksi berani emak-emak itu terekam kamera CCTV.

Dalam video tersebut, tampak dua ibu mengenakan daster sedang berhenti di pinggir jalan desa.

Ibu berdaster kuning berjalan kaki, sedangkan ibu berdaster merah mengendarai motor.

Kedua ibu ini terlihat saling berkoordinasi untuk mengadang maling yang kabur menggunakan motor.

Tak lama, ibu berdaster kuning yang berjalan kaki langsung bergerak ke tengah jalan.

Dia kemudian teriak menghentikan laju kencang pemotor atau maling tabung gas tersebut.

Akibat aksinya, ibu tersebut ditabrak hingga terpental dan jatuh tersungkur bersama maling tersebut. Ibu berdaster kuning ini tak menyerah. Dia langsung bangkit.

Saat itu, ia juga dibantu rekannya, yaitu ibu yang mengenakan daster merah, yang memegangi maling supaya tidak kabur.

Melihat aksi heroik emak-emak, seorang pria bersama warga sekitar berdatangan ikut menangkap pelaku.

Menanggapi kejadian itu, Kapolsek Parung Kompol Doddy Rosjadi mengatakan peristiwa dalam video itu terjadi pada Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 13.10 WIB.

Tak lama setelah kejadian, anggota Reskrim Polsek Parung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi kemudian mengamankan pelaku dari tangan kedua ibu yang berhasil menghentikan pencurian.

"Pelakunya sudah diamankan, langsung saat itu," kata Doddy kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (24/1/2025).

Doddy menjelaskan identitas pelaku adalah DFR (26) asal Serpong, Tangerang.

Sementara identitas si ibu yang berani menghentikan atau menangkap pelaku adalah I (29).

Akibat aksinya, ibu tersebut mengalami luka setelah ditabrak hingga terpental dan jatuh.

Kini, DFR telah ditetapkan sebagai tersangka pencurian dengan perampasan. Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil olah TKP dan penyelidikan, pelaku mengakui telah mencuri dua tabung gas yang berada di depan warung. Ia beraksi seorang diri.

"Barang bukti yang ikut disita, dua buah tabung gas 3 kilogram, satu unit handphone, dan satu sepeda motor Honda Scoopy," ucapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/24/142958478/video-viral-aksi-emak-emak-di-bogor-hentikan-maling-tabung-gas-bangkit-usai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com