Banjir ini disebabkan aliran sungai Cikalintu yang meluap membanjiri permukiman warga.
Sebanyak 11 rumah terdampak dalam banjir tersebut, bahkan beberapa barang dilaporkan terbawa arus sungai.
"Dua mesin cuci, satu sofa terbawa arus sungai," ucap Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung Dian Rudianto dalam pesan singkatnya, Jumat.
Adapun luas area yang terendam yakni RT 04 RW 04 dan RW 05 dan RT 04 dengan Debit air mencapai 3 meter.
Sementara itu, hujan juga menyebabkan Sungai Citepus meluap memasuki pemukiman warga Gang Trena Asih, RT 02 RW 07, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Luapan air di area kirmir atau pembatas sungai pun terjadi dan membanjiri pemukiman dengan luas yang terdampak 2 RT di wilayah itu.
"32 rumah terdampak," kata Dian.
Petugas Diskar PB dan petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Provinsi Jabar dengan menggunakan pompa air dari RW setempat melakukan penyedotan air limpasan sungai Citepus yang membanjiri pemukiman warga.
Sementara pembersihan dan penanganan pembuangan sampah sisa-sisa banjir dilakukan oleh linmas dan warga setempat.
Tak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam dua kejadian ini.
Hingga Jumat malam air masih belum surut, pihaknya mengkhawatirkan debit air sungai Citepus atau Cikalintu kembali meningkat apabila hujan kembali deras.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat Kota Bandung agar menjaga lingkungan sekitarnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
"Apabila hujan terus menerus dan apabila ada penumpukan sampah bisa terjadi banjir kembali," tuturnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/25/061824778/2-sungai-meluap-rendam-puluhan-rumah-di-bandung-mesin-cuci-dan-sofa-terbawa