Salin Artikel

Kronologi Sedan Merah Mahasiswa Unpad Ugal-ugalan di Jatinangor, Tabrak 5 Kendaraan, 1 Tewas

SUMEDANG, KOMPAS.com - Mobil Hyundai Avega merah bernopol D 1667 YVI, yang dikemudikan Putra Akbar A, menjadi biang kecelakaan maut di Jalan Raya Ir. Soekarno-Hatta, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/1/2025) pagi.

Pengemudi Hyundai merah tercatat sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran Fakultas Ilmu Budaya yang tinggal di Lingkungan Panorama, Jatinangor, Desa Cinanjung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Saksi mata di lokasi kejadian, petugas parkir di samping bank BUMN Jatinangor, Lili (60), mengatakan mobil merah ini melaju dengan kecepatan tinggi di jalur satu arah dari Sumedang menuju Bandung.

Awalnya, mobil melaju di lajur 2 sebelah kanan jalan, kemudian oleng hingga menabrak sejumlah kendaraan.

"Saking kencangnya, mobilnya sempat terbang dan mendarat di depan bank, kemudian menabrak mobil GrandMax yang terparkir di depan bank," ujar Lili kepada Kompas.com di lokasi kejadian.

Lili menuturkan, sedikitnya ada lima kendaraan yang ditabrak mobil ugal-ugalan tersebut sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak pagar kantor bank BUMN.

"Yang meninggal itu, orangnya terseret mobil sampai terjepit di bawah. Namun, yang nyupir seperti mabuk, langsung diamankan. Untung orang sini baik-baik, enggak sampai dihajar," tutur Lili.

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan, sopir mobil merah hanya mengalami luka pada bagian dagu dan sudah diamankan oleh unit Lakalantas Polres Sumedang.

Awang menuturkan, kronologi kejadian terjadi saat Hyundai merah melaju tak terkendali dari arah Sumedang menuju Bandung.

Mobil merah ini melaju di medan jalan satu arah lurus, dengan landasan kering yang terdiri dari dua lajur garis putih putus-putus.

Kemudian, mobil Hyundai ini menabrak dan menyeret kendaraan Honda Beat putih bernopol Z 2618 AAF, yang dikemudikan Falah (luka-luka bagian tangan sebelah kiri).

Selanjutnya, menabrak motor Honda Beat bernopol Z 3464 CU yang dikemudikan Endi Ependi, lalu menabrak sekuriti bank Yudha Agus Budhiardi (luka di bagian lutut kaki sebelah kiri) yang sedang berdiri di sekitar parkiran bank BUMN.

"Setelah itu, mobil Hyundai merah terbang menabrak juru parkir Ade Supriatna, yang sedang duduk di sekitar tiang bank. Korban terseret hingga terjepit dan meninggal di lokasi kejadian," tutur Awang.

Sebelum berhenti, kata Awang, mobil Hyundai ugal-ugalan ini menabrak Nanang Sugandi (patah kaki kanan dan tangan sebelah kiri), yang sedang mencuci kendaraan Yamaha Mio Z bernopol Z 2445 GG.

"Jadi, ada tiga motor dan satu mobil GrandMax, serta lima orang yang ditabrak korban sebelum berhenti menabrak pagar tembok bank BRI," kata Awang.

Awang menuturkan, seluruh kendaraan yang terlibat tabrakan beserta sopir mobil Hyundai yang menjadi biang kecelakaan sudah diamankan.

"Empat warga yang mengalami luka-luka sudah dibawa untuk menjalani perawatan di RS AMC Cileunyi dan korban meninggal sudah dievakuasi," kata Awang.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/27/123847178/kronologi-sedan-merah-mahasiswa-unpad-ugal-ugalan-di-jatinangor-tabrak-5

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com