Salin Artikel

Kecelakaan di GT Ciawi Tewaskan 8 Orang, Kronologi Lengkap dan Penyebabnya

Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 23.30 WIB ini diduga bermula dari sebuah truk pengangkut air mineral yang mengalami rem blong dan menabrak antrean kendaraan di gerbang tol.

Kronologi Kejadian

Kecelakaan terjadi saat truk tronton yang mengangkut galon air mineral melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Saat memasuki Gerbang Tol Ciawi 2, truk diduga mengalami rem blong sehingga kehilangan kendali dan menabrak antrean kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-toll.

Benturan keras menyebabkan tujuh kendaraan terlibat dalam kecelakaan, terdiri dari satu truk tronton, lima minibus, dan satu sedan. Akibat insiden ini, tiga kendaraan mengalami kebakaran, yakni dua unit Toyota Avanza dan bagian kepala truk.

Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini melibatkan tujuh kendaraan.

"Kemudian yang terlibat ada enam kendaraan. Mobil truk membawa air mineral menabrak kendaraan di depannya yang sedang antre transaksi untuk masuk tol," kata Yudiono, dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV, Rabu (5/2/2025).

Akibat kecelakaan ini, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sebelas orang lainnya mengalami luka-luka.

"Delapan orang meninggal dunia dan kemudian 11 orang luka-luka. Totalnya 19 orang (korban). Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Ciawi," jelas Yudiono.

Sopir Truk Selamat, Namun Belum Bisa Diperiksa

Sopir truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan dilaporkan selamat, namun belum bisa dimintai keterangan.

"Sopir aman, selamat, belum bisa diambil keterangannya," ujar Kakorlantas Polri Brigadir Jenderal Agus Suryo Nugroho dalam konferensi pers di RSUD Ciawi, Rabu (5/2/2025).

Agus menambahkan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan, termasuk kemungkinan faktor rem blong atau kelalaian pengemudi. Pihak kepolisian telah menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Traffic Accident Analysis akan membantu merekonstruksi kejadian dalam tiga dimensi: sebelum, saat, dan setelah kecelakaan terjadi. Polda Jawa Barat dan Korlantas Polri akan berkolaborasi dalam penyelidikan ini," kata Agus.

Dampak dan Korban Kecelakaan

Sebanyak empat petugas Gerbang Tol Ciawi 2 Jasa Marga turut menjadi korban dalam kecelakaan ini.

"Petugas Jasa Marga yang mengalami luka ada empat orang, tiga orang luka ringan, satu orang luka berat," ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, dalam pesan singkatnya pada Rabu (5/2/2025).

Kecelakaan ini menyebabkan tiga kendaraan mengalami kebakaran, yakni dua unit Toyota Avanza dan bagian kepala truk. Selain itu, bangunan gerbang tol juga mengalami kerusakan akibat benturan keras.

Identifikasi Korban Meninggal Dunia

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat berhasil mengidentifikasi enam dari delapan korban tewas dalam kecelakaan ini.

Kabiddokkes Polda Jawa Barat, Kombes dr Nariyana, mengungkapkan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan sidik jari, data medis, dan properti korban.

Berikut daftar korban yang telah teridentifikasi:

1. Budiman (45), laki-laki, warga Kampung Cipetir, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

2. Yana Mulyana (42), laki-laki, warga Kampung Sukasirna, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi.

3. Asep Fadilah (40), laki-laki, warga Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

4. Supardi (39), laki-laki, warga Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

5. Vika Agustina (16), perempuan, warga Kampung Rasamala, Cianjur.

6. Rahmat Gunawan (53), laki-laki, warga Kampung Rancamuning, Kelurahan Padangsenang, Cidadap.

Dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi menggunakan metode pencocokan DNA, mengingat kondisi jenazah mengalami luka bakar 100 persen.

"Saat ini tim DVI sudah mengambil sampel DNA dari jenazah tersebut dan keluarga korban, serta akan diteruskan ke laboratorium Dokkes Polri di Jakarta untuk proses lebih lanjut," terang Nariyana.

Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan faktor rem blong atau kelalaian pengemudi. Lalu lintas di Tol Ciawi telah kembali normal setelah proses evakuasi kendaraan yang terlibat selesai dilakukan. [Penulis: Afdhalul Ikhsan]

https://bandung.kompas.com/read/2025/02/06/051400878/kecelakaan-di-gt-ciawi-tewaskan-8-orang-kronologi-lengkap-dan-penyebabnya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com