Salin Artikel

Dapur MBG di Bandung Diresmikan, Suplai 3.500 Porsi, Tak Mudah Bangun SPPG Se-Jabar

BANDUNG, KOMPAS.com - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) diresmikan di Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (17/2/2025).

Dapur tersebut mampu menampung 3.500 porsi makanan untuk kebutuhan anak-anak sekolah terkait program MBG di Kecamatan Bojongsoang.

Ketua Yayasan Dangiang Galuh Pajajaran (pengelola SPPG), Boni Anggara, menjelaskan bahwa dapur makan bergizi Kecamatan Bojongsoang yang dipimpinnya memiliki kapasitas 3.500 pack makan bergizi per hari.

Dengan kapasitas dapur yang hanya mampu menyediakan 3.500 pack per hari itu, diakui Boni, belum mampu meng-cover kebutuhan makan bergizi gratis di seluruh sekolah serta ibu hamil dan menyusui di Kecamatan Bojongsoang.

"Kami akan bertahap tambah SDM agar setelah Lebaran ini mampu menyediakan 7.000 pack per hari," katanya ditemui di lokasi.

Sebagai penyedia, Boni berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik serta menjamin kelengkapan gizi seimbang dari makanan yang disediakan oleh dapur makan bergizi yang berlokasi di kawasan Pesona Ciganitri tersebut.

"Selain nasi, insya Allah sayuran, buah-buahan, daging, dan susu akan selalu ada. Kami siap memberikan yang terbaik," tuturnya.

Wakil Bupati terpilih Alie Syakib mengatakan, pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) menyambut baik diresmikannya dapur SPPG program MBG tersebut.

Kendati baru mampu menyuplai 3.500 porsi, Ali memastikan, program nasional seperti MBG dipastikan akan berjalan dengan baik di wilayah Kabupaten Bandung.

"Saya ingin memberi tahu kepada masyarakat, pemerintah ini sangat memperhatikan untuk pertumbuhan anak-anak di seluruh Indonesia. Pemerintah sedang memproses semua ini dengan sangat hati-hati dan sangat baik agar semua makan bergizi gratis ini bisa tepat sasaran dan ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak di Indonesia," katanya.

DPRD Jabar: Butuh Rp 41 T

Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Buky Wibawa, menjelaskan pembangunan dapur SPPG tersebut terus bergulir di Jawa Barat.

Menurut dia, pembangunan dapur SPPG tidak mudah, terlebih membutuhkan anggaran yang luar biasa.

Berdasarkan data dari BGN, pembangunan dapur SPPG di Jawa Barat bisa menelan biaya kurang lebih Rp 41 triliun.

"Semua sedang berproses, bertahap, memang tak mudah karena anggarannya juga cukup besar," kata Buky.

Buky mengaku belum memiliki data terkait berapa jumlah pembangunan dapur SPPG di Kabupaten atau Kota di Jawa Barat.

Kendati begitu, di wilayah Kabupaten Bandung, kata dia, sudah dibangun dan diresmikan beberapa dapur SPPG.

"Data saya belum tahu persis, tapi ini akan terus bergulir ya. Kalau kita lihat di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, ini sudah ada dua dapur umum, nanti akan bertambah terus," jelasnya.

Terkait menu, Buky menilai apa yang disajikan di dapur SPPG Kecamatan Bojongsoang sudah memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna.

"Saya kira cukup karena memenuhi unsur pemenuhan gizi, ada daging protein terpenuhi, susu, sayuran, buah-buahan, ini bukan makan mewah, tetapi makan bergizi," katanya.

Meski program MBG sudah dilaksanakan di beberapa lokasi di Jawa Barat, pihaknya mengaku dari DPRD Jawa Barat masih belum melakukan evaluasi menyeluruh terkait program itu.

"Kami belum melakukan, saya dari DPRD belum lakukan evaluasi khusus, tetapi kami hanya memantau seperti di beberapa titik ini kami lihat terus, yang penting adalah melihat situasi yang ada di dapur apakah ideal atau tidak," tuturnya.

"Namun, mereka diawasi ketat oleh BGN dan selalu ada tim ahli yang diterjunkan di tiap dapur," tutur dia.

https://bandung.kompas.com/read/2025/02/17/130417678/dapur-mbg-di-bandung-diresmikan-suplai-3500-porsi-tak-mudah-bangun-sppg-se

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com