TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bencana pergerakan tanah di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, semakin meluas akibat cuaca buruk yang selalu diguyur hujan sepekan terakhir.
Jumlah rumah yang retak terdampak pergerakan tanah semakin bertambah menjadi 44 rumah dari sebelumnya tercatat hanya 33 bangunan.
Kepala Desa Cikondang, Eros Rosita, mengatakan, sebagian besar bagian dinding, lantai, dan atap rumah milik warga mengalami retakan antara 5 sampai 10 sentimeter.
Beberapa masyarakat memilih mengungsi karena khawatir retakan rumah semakin besar dan membahayakan para penghuninya.
"Ada para petugas TNI-Polri, BPBD dibantu para relawan bencana dan warga dalam proses evakuasi para warga yang hendak mengungsi. Memang warga khawatir retakan akan semakin besar dan bisa merobohkan bangunan rumah," jelas Dwi kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (18/2/2025).
Rosi menambahkan, cuaca buruk dengan guyuran hujan deras setiap hari yang terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya kerap memicu kewaspadaan warga sekitar.
Kontur tanah yang labil dengan deretan rumah berlokasi di perbukitan ditakutkan akan membuat pergeseran tanah semakin besar.
Karena itu, masyarakat ada yang langsung membereskan barang berharganya untuk diamankan di tempat yang tak terdampak di milik saudaranya.
"Kalau yang terdampak memang kebanyakan memilih beres-beres mengamankan barang-barang di rumahnya. Kalau rusak berat, ada dua rumah," ujar dia.
Rosi mengaku selama ini terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya secara berkala sesuai kondisi di lapangan.
Pemerintah Desa dan BPBD pun sedang menunggu tim kajian dari Tim Geologi terkait kondisi alam di lokasi bencana guna menentukan langkah terbaik apa nantinya yang akan diambil pemerintah daerah.
"Tentu, kami terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI-Polri, dan instansi terkait lainnya," ungkap dia.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis, yang masih menunggu tim ahli Geologi Bandung untuk memeriksa kondisi alam di lokasi bencana.
Namun, petugas BPBD, TNI-Polri dibantu relawan sampai sekarang terus bersiaga dan memantau lokasi bencana dalam mencegah hal yang tak diinginkan mengingat hujan terus mengguyur setiap harinya.
"Masih, masih menunggu tim kajian. Kami terus bersiaga dan memantau lokasi tersebut kondisinya. Masyarakat diimbau tenang dan jangan cemas," kata dia.
https://bandung.kompas.com/read/2025/02/18/130745178/pergerakan-tanah-di-tasikmalaya-meluas-44-rumah-terdampak-retak-retak