Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono, peristiwa tersebut terjadi setelah korban terlibat keributan dengan seorang santri.
Hartono menjelaskan bahwa Samson, yang diketahui sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), terlibat dalam serangkaian kejadian yang memicu keributan.
"Ini sekarang masih tahap penyelidikan. Kemarin itu kejadian hari Jumat, Samson itu rangkaian kejadiannya udah panjang dan dia ODGJ. Info dari saksi, sejak dzuhur Samson berulah dan pada waktu Ashar dia sudah bawa golok, lalu bertemu santri dan menyerang hingga santri ini tergeletak di parit setelah ada perlawanan," ungkap Hartono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).
Setelah keributan tersebut, Samson menjadi sasaran massa dan dilaporkan meninggal dunia pada pukul 17.00 WIB.
Pengumpulan tersebut direncanakan berlangsung di Polres Sukabumi pada Jumat malam.
Namun, Hartono menambahkan bahwa terjadi miskomunikasi di antara warga.
"Warga malah berpikir ada penahanan padahal kita mengundang ustaz dan tokoh-tokoh masyarakat, serta Forkopimcam, RT/RW yang melihat kejadian untuk menjelaskan secara utuh. Tapi warga salah paham dan mengira ustadz mau ditahan," jelasnya.
Pihak kepolisian, menurut Hartono, telah berkomunikasi dengan keluarga Samson, yang menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
"Dengan pihak keluarga sudah ketemu dan sudah menerima, memahami sebagai takdir. Kami upayakan persuasif untuk menyerahkan diri terduga pelaku," tutup Hartono.
https://bandung.kompas.com/read/2025/02/22/232848678/odgj-di-sukabumi-tewas-dikeroyok-massa-setelah-ribut-dengan-warga