Menurut Plt Kasat Polairud Polres Garut, Iptu Aep Saprudin, insiden terjadi saat korban bermain di wahana perosotan dan meluncur ke kolam dengan kedalaman satu meter.
"Saksi melihat korban tidak muncul kembali ke permukaan. Ternyata tangannya tersangkut di saluran pembuangan air," ujar Aep, Minggu (23/2/2025).
Pengunjung lain yang melihat kejadian itu langsung berusaha menolong korban.
Namun, upaya tersebut terkendala oleh kuatnya arus air yang keluar dari lubang pembuangan akibat penutup saluran yang terbuka.
Keluarga korban kemudian melaporkan insiden ini ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan puskesmas setempat.
Tak lama setelah laporan diterima, petugas dari kepolisian, TNI, dan tenaga medis tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.
Kepala UPT Damkar Pameungpeuk, Dadan Wandani, mengungkapkan bahwa proses evakuasi berlangsung sulit.
"Petugas sempat memberikan bantuan oksigen kepada korban sambil berupaya melepaskan tangannya dari saluran pembuangan," ujar Dadan.
Karena sulitnya mengeluarkan korban secara manual, tim penyelamat akhirnya menggunakan mesin penyedot air dan membongkar bagian pipa pembuangan kolam renang.
Setelah upaya penyelamatan yang panjang, korban akhirnya berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Pameungpeuk.
Namun, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Polisi telah memeriksa empat saksi untuk mendalami kasus ini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tragedi di Kolam Renang Garut, Bocah Tersangkut di Pipa Pembuangan Air, Berujung Meninggal Dunia
https://bandung.kompas.com/read/2025/02/24/182535678/bocah-main-perosotan-di-kolam-renang-tak-kunjung-muncul-ternyata-tersedot