Salin Artikel

DPRD Karawang Minta Pemkab Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat meski Ada Efisiensi Anggaran

KARAWANG, KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, Dian Fahrud Jaman, meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang tidak menurunkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat meskipun ada efisiensi anggaran.

Permintaan ini disampaikan terkait dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.

"Ya tentunya saya kira efisiensi jangan dijadikan alasan untuk menurunkan kinerja dan pelayanan ke masyarakat," kata Dian di Kantor DPRD Karawang, Rabu (26/2/2025).

Dian menegaskan pentingnya Pemkab Karawang untuk tetap mengoptimalkan dan memaksimalkan anggaran yang ada.

Dia juga mengingatkan perlunya inovasi dan kreasi dalam menjalankan program kerja agar efisiensi anggaran tidak berdampak negatif pada pelayanan publik.

Dian berharap agar efisiensi anggaran tidak mengganggu kualitas pelayanan publik, seperti infrastruktur, layanan kesehatan, hingga pendidikan.

"Kebijakan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunnya kinerja. Justru harus menjadi motivasi agar pelayanan publik tetap maksimal," ujarnya.

Lebih lanjut, Dian mengungkapkan bahwa DPRD Karawang akan segera membahas hasil efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Karawang, Dian juga berharap anggaran yang terkena efisiensi tidak menyentuh sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar.

"Terkait efisiensi ini tentu akan dibahas terlebih dahulu oleh Banggar (Badan Anggaran) DPRD sebelum ditetapkan," jelas Dian.

Sebelumnya, Pemkab Karawang memangkas anggaran untuk perjalanan dinas, belanja seremonial, pengadaan konsumsi dinas, dan pakaian rapat dalam rangka efisiensi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Asep Aang Rahmatullah, menjelaskan bahwa kebijakan ini tertuang dalam surat edaran Nomor 377 Tahun 2025.

Aang menambahkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini sudah dirancang sejak sebelum penyusunan APBD 2025, sesuai dengan kebijakan Bupati Aep Syaepuloh pada tahun 2024. Saat itu, Pemkab Karawang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5231 Tahun 2024 tentang Efisiensi RKA-SKPD pada Rancangan APBD 2025, sebelum adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2024, APBD Karawang 2025 tercatat pendapatan daerah sebesar Rp 5,796 triliun dan belanja daerah sebesar Rp 6,048 triliun.

Efisiensi anggaran dilakukan dengan menunda beberapa belanja modal yang belum berkontrak, seperti renovasi gedung, pengadaan kendaraan operasional, dan belanja teknologi informasi yang tidak terkait langsung dengan sistem utama pemerintahan.

Aang merinci bahwa anggaran untuk perjalanan dinas yang tidak mendukung pencapaian kinerja SKPD akan dipangkas dengan pertimbangan komprehensif.

Pemangkasan ini termasuk kegiatan rapat yang dilaksanakan di hotel, yang akan dipindahkan ke aula rapat SKPD atau Pemda Karawang untuk mengoptimalkan anggaran.

"Pengadaan pakaian dinas, pakaian lapangan, pakaian batik, dan pakaian olahraga serta anggaran makan minum rapat turut kami efisiensi," kata Aang.

Selain itu, usulan hibah dan bantuan sosial juga harus dilampiri dengan berita acara verifikasi hibah dan bansos sebagai bahan pertimbangan TAPD dalam menentukan besaran hibah dan bantuan sosial tersebut.

Aang juga mengingatkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak ketiga harus melalui verifikasi berdasarkan asas kepatutan dan kewajaran.

"Dari hasil efisiensi perjalanan dinas saja kami hitung sebesar Rp 142.643.279.025,00. Itu belum termasuk efisiensi lainnya yang masih kami hitung. Jadi kalau kami perkirakan, efisiensi ini bisa mendekati 50 persen, sejalan dengan instruksi Pak Presiden," ujar Aang.

Aang menyebutkan bahwa anggaran yang dihemat akan dialokasikan untuk mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2025, dengan prioritas utama pada pembangunan infrastruktur, pengurangan angka stunting, dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Karawang.

https://bandung.kompas.com/read/2025/02/26/075138778/dprd-karawang-minta-pemkab-jaga-kualitas-pelayanan-masyarakat-meski-ada

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com