Salin Artikel

Kisah Aipda Dindin Sisihkan Gaji untuk Bikin Madrasah Gratis bagi Anak Yatim di Karawang

Dengan ketekunan, ia mengajar mulai pukul setengah tujuh hingga setengah delapan pagi, lalu melanjutkan kembali setelah Mahrib hingga sebelum Isya.

Madrasah Miftahul Ulum terletak di Perum Griya Pesona Asri, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Selama delapan tahun terakhir, Dindin berhasil membagi waktu antara mengajar dan menjalankan tugasnya sebagai polisi di Polres Karawang.

Ia merasa berkomitmen untuk mendidik generasi muda di daerahnya.

Awal Mendirikan Madrasah

Dindin menceritakan perjalanan awal pendirian madrasah hingga usahanya untuk membangun pesantren.

Pada tahun 2008, pria berusia 43 tahun ini bersama istrinya mulai mengajar mengaji kepada anak-anak tetangga di rumah mereka.

Suatu ketika, warga setempat meminta untuk dibangun mushala yang juga dapat digunakan sebagai tempat mengaji.

Setelah mushala berdiri, kegiatan mengaji tetap berlangsung di rumahnya.

"Di sebelah mushala masih ada tanah. Sehingga kemudian dibangun kelas itu," kata Dindin saat ditemui, Kamis (27/2/2025).

Pada tahun 2013, dengan dukungan dari wali santri, madrasah resmi didirikan dan hingga kini masih aktif.

Madrasah setingkat SD ini memiliki total 147 santri yang terdaftar, dengan empat kelas yang menggunakan satu lokal ruang kelas yang disekat serta mushala.

Dindin tak hanya fokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga yang mampu.

Ia juga menggratiskan biaya sekolah bagi santri yang orang tuanya tidak mampu.

"Kita gratiskan, apalagi anak yatim. Saat ini anaknya sudah lulus," ungkapnya.

Mengandalkan Gaji untuk Operasional

Sebagian dari operasional madrasah, Dindin mengaku, berasal dari gajinya.

Selain itu, ia mendapatkan dukungan dari warga yang berpartisipasi dengan memberikan infak, baik saat pembangunan madrasah maupun ketika merintis pesantren.

"Untuk operasional kita sisihkan dari sebagian rezeki yang kita dapatkan dan juga beberapa warga yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan itu," jelas ayah dari empat anak ini.

Sementara itu, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, istri Dindin berjualan perlengkapan rumah tangga dan elektronik.

Dalam pertemuan tersebut, ia menceritakan rencana untuk membangun pondok pesantren.

Namun, Dindin mengaku bahwa lokasi saat ini masih kurang memadai.

Beruntung, tetangga di sekitar madrasah menawarkan tanah untuk diperluas.

"Beliau sangat mendukung terhadap apa yang saya bangun, yang saya gagas dalam hal pendidikan dalam rangka ikut mencerdaskan dan menyiapkan generasi masa depan. Maka beliau menyetujui dan ikut membantu pembelian tanah," kata Dindin.

Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, akhirnya menyerahkan wakaf tanah seluas kurang lebih 270 meter persegi untuk pembangunan Madrasah Miftahul Ulum.

Dengan tambahan lahan tersebut, total luas madrasah kini mencapai kurang lebih 1.000 meter persegi.

Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya dukungan terhadap pendidikan berbasis agama.

"Kami berharap wakaf tanah ini dapat memberikan manfaat bagi generasi penerus, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Miftahul Ulum. Semoga dengan bertambahnya lahan ini, madrasah bisa semakin berkembang dan memberikan kenyamanan dalam proses belajar mengajar," kata Edwar saat penyerahan tanah wakaf pada Kamis.

Sebagai pimpinan Madrasah Miftahul Ulum sekaligus personel Jubar Polres Karawang, Dindin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Kapolres Karawang dan jajarannya.

"Kami berharap bantuan ini dapat mempercepat pembangunan ruang kelas dan fasilitas pendukung lainnya demi kenyamanan para santri dalam menuntut ilmu," pungkas Dindin.

Acara penyerahan tanah wakaf ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah yang dihadiri oleh Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Karawang Fanny Edwar, Kapolsek Klari Kompol Andryan Nugraha, pengurus serta anggota Bhayangkari Cabang Karawang, tenaga pendidik, orang tua santri, dan para siswa.

https://bandung.kompas.com/read/2025/02/27/152300578/kisah-aipda-dindin-sisihkan-gaji-untuk-bikin-madrasah-gratis-bagi-anak-yatim

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com