Salin Artikel

Penukaran Uang Baru, BI Tasikmalaya Siapkan Rp 1,8 Triliun, Ini Lokasi dan Jadwalnya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Jawa Barat, menyediakan Rp 1,8 triliun untuk penukaran uang baru saat Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025.

Program saat Ramadhan lewat Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan uang layak edar bagi masyarakat saat bulan suci umat Islam tahun ini.

Kepala BI Tasikmalaya, Laura Rulida, mengatakan program tahunan ini demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rupiah dan mendorong transaksi non-tunai di berbagai aktivitas sektor ekonomi.

"Layanan penukaran uang dapat diakses melalui beberapa titik yang telah ditentukan, dengan sistem pemesanan melalui aplikasi pintar (https://pintar.bigo.id) supaya memastikan proses yang lebih tertib dan efisien," ucap Laura kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).

Laura menambahkan, program ini sudah mulai bisa diakses oleh masyarakat umum sejak tanggal 5 Maret 2025.

Seluruh pimpinan bank yang berpartisipasi dalam suksesi penukaran uang baru ini pun telah diminta untuk melayani masyarakat di daerah Priangan Timur, Jawa Barat.

"Kami sudah siapkan tiga skema cara penukaran uang baru saat Ramadhan ini. Tentu supaya memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya," tambah dia.

Pertama, lanjut Laura, masyarakat bisa langsung datang ke layanan penukaran uang terpadu yang berlokasi di halaman depan kantor BI Tasikmalaya, Jalan Otista, Kota Tasikmalaya.

Kedua, telah diaktifkan mobil kas keliling BI Tasikmalaya yang akan hadir di beberapa titik strategis daerah Priangan Timur pada tanggal 6, 10, dan 12 Maret 2025.

"Kemudian terakhir, masyarakat bisa langsung datang ke 45 loket bank yang tersebar di berbagai daerah Priangan Timur pada tanggal 17 sampai 27 Maret menjelang Lebaran," kata dia.

Selain itu, BI Tasikmalaya juga melayani beberapa daerah terpencil yang jauh dari akses perbankan.

Nantinya, mobil kas keliling BI yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat akan mendatangi desa-desa terpencil dan pusat perekonomian masyarakat.

"Nanti kita akan keliling mobil pelayanan ke desa-desa terpencil dan pusat perekonomian lokal," tambah dia.

Selama perputaran ekonomi Lebaran tahun ini, kata Laura, BI Tasikmalaya pun mengintensifkan edukasi penggunaan pembayaran digital lewat QRIS dan BI-Fast.

"Langkah ini diharapkan dapat mempercepat adopsi transaksi digital dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta meningkatkan efisiensi sistem pembayaran online dari berbagai sektor perekonomian masyarakat," kata dia.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/07/222711278/penukaran-uang-baru-bi-tasikmalaya-siapkan-rp-18-triliun-ini-lokasi-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com