Peristiwa yang terjadi akibat cuaca ekstrem dan hujan deras ini telah mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian.
BPBD Jabar mencatat bahwa tujuh desa dan tiga kecamatan di Sukabumi terdampak bencana.
Kecamatan Simpenan mengalami banjir dan longsor, memaksa 140 jiwa mengungsi ke rumah sanak saudara.
Di daerah ini, sekitar 34 bangunan mengalami kerusakan berat, dan satu jembatan di Cidadap Kapung Bojongkopo tidak dapat dilalui akibat kerusakan parah.
Di Kecamatan Palabuhan Ratu, satu rumah dilaporkan rusak berat akibat longsor.
Sementara itu, di Kecamatan Lengkong, longsor menyebabkan 27 jiwa harus mengungsi.
Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, bencana yang terjadi sejak Kamis, 6 Maret 2025, ini telah mengakibatkan lima korban jiwa.
Korban meninggal dunia terdiri dari Eneng Santi (40) warga Kelurahan Palabuhan Ratu, Siti Nurul Awalia (8) dari Kelurahan Palabuhan Ratu, Nendi Saputra (7) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan, Ooy (69) dari Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, dan Yayar (70) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan.
"Meninggal 5 orang, luka-luka 6 orang, dan hilang atau masih dalam pencarian 4 orang," ungkap Hadi saat dihubungi pada Minggu (9/3/2025).
Hadi juga mengungkapkan identitas empat warga yang hilang dan masih dalam pencarian, yakni Darjat (60), Siti Maryam (35), dan Ahyar Fauzi (9) dari Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong, serta Mondi (9) dari Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan.
"Pemantauan terhadap empat korban hilang di Kecamatan Simpenan dan Lengkong dilakukan oleh Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Bandung, dan Pos SAR Palabuhan Ratu," tambah Hadi.
BPBD Provinsi Jawa Barat terus berupaya melakukan penanganan dan pencarian terhadap korban yang masih hilang, serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/09/103805378/update-banjir-dan-longsor-sukabumi-5-orang-meninggal-4-hilang-ratusan-jiwa