Salin Artikel

Bandoeng 10K Diluncurkan, Ajak 3.000 Pelari Hidupkan Kembali Identitas Budaya Kota Kembang

KOMPAS.com - Dalam semangat menggaungkan pesona Kota Bandung, bank bjb bersama Harian Kompas menggelar ajang lari bank bjb Bandoeng 10K.

Acara ini diluncurkan secara resmi pada konferensi pers di Museum Sejarah Kota Bandung pada Sabtu (8/3/2025).

Acara ini diselenggarakan untuk membahas detail teknis perlombaan, visi penyelenggaraan, dan harapan besar bagi Kota Kembang, julukan Bandung, dengan dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, komunitas lari, serta perwakilan media.

Mengangkat tema "Bandung Kembali", bank bjb Bandoeng 10K akan dilaksanakan pada Minggu, 18 Mei 2025.

Sebagai ajang kompetisi lari, bank bjb Bandoeng 10K turut menawarkan pengalaman autentik yang memperkenalkan keindahan Bandung kepada peserta.

Harapannya, pengalaman ini dapat membangkitkan kembali identitas Bandung yang dirindukan serta memperkuat peran Bandung sebagai kota yang kaya akan sejarah, kreativitas, dan budaya, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk merayakan dan melestarikannya.

Turut hadir sebagai pembicara, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Deputy Corporate Secretary bank bjb Sani Ikhsan Maulana , Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Ketua Komisi Permassalan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Satyo Haryo Wibisono, serta pelari elite Robby Sianturi.

Muhammad Farhan ikut mengutarakan harapannya agar bank bjb Bandoeng 10K dapat menjadi katalis bagi kebangkitan potensi dan pariwisata Kota Bandung.

Menurutnya, acara ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi peserta untuk merasakan kembali atmosfer khas Bandung, mulai dari kekayaan budaya, keindahan kota, hingga semangat kreativitas yang melekat di dalamnya.

"Ajang ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk menghidupkan kembali suasana Bandung yang penuh sejarah, budaya, dan inovasi," tutur Farhan.

"Dengan keterlibatan berbagai pihak, saya yakin ajang ini dapat menghidupkan kembali daya tarik wisata kota serta memperkuat identitas Bandung sebagai pusat budaya dan kreativitas di Jawa Barat," ujar Farhan.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kota Bandung juga ikut memastikan kelancaran acara, antara lain melalui pengamanan rute, menghadirkan semangat warga di beberapa titik cheering zone, serta berperan aktif dalam mempromosikan ajang ini agar semakin dikenal luas.

"Kami ingin bank bjb Bandoeng 10K menjadi kebanggaan bersama. Maka dari itu, keterlibatan masyarakat sangat penting, baik sebagai peserta, pendukung, maupun bagian dari ekosistem yang membuat acara ini sukses," ucapnya.

Dukungan yang sama ditegaskan oleh Deputy Corporate Secretary bank bjb Sani Ikhsan Maulana.

"Kami ingin bank bjb Bandoeng 10K menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya, pertumbuhan ekonomi daerah, dan kampanye gaya hidup sehat yang berkelanjutan, acara ini juga nantinya akan menjadi rangkaian HUT ke 64 Tahun bank bjb," ujarnya.

Dengan berkolaborasi bersama Harian Kompas, diharapkan bank bjb Bandoeng 10K ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar acara tahunan. Dengan demikian, kegiatan bank bjb Bandoeng 10K dapat memberi dampak positif bagi Kota Bandung.

“Kami ingin melihat Bandung kembali menjadi destinasi wisata kreatif yang semakin diminati, baik oleh pelari nasional maupun internasional," ucapnya.

"Kami berharap bank bjb Bandoeng 10K terus berkembang dan menjadi bagian dari tradisi yang membanggakan bagi kota Bandung ,” ujar Sani.

Terkait tema acara, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menjelaskan bahwa "Bandung Kembali" diangkat dari kerinduan masyarakat maupun para wisatawan terhadap Bandung sebagai kota industri kreatif yang aman dan jauh dari kejahatan jalanan.

Melalui tema ini, bank bjb Bandoeng 10K menekankan tujuannya untuk merayakan warisan dan mengembalikan identitas Kota Bandung dengan menggabungkan kebanggaan budaya dengan komitmen bersama masyarakat.

"Selaras dengan fokus bank bjb, Harian Kompas membawa gerakan 'Bandung Kembali' untuk mendukung Kota Bandung sebagai tanda mata untuk negeri melalui bank bjb Bandoeng 10K 2025," ucap Sutta.

"Kami Harian Kompas pun mengajak para pelari bersama sama masyarakat membawa semangat 'Bandung Kembali' ini dalam memberikan dampak positif dan mengembalikan identitas Kota Bandung, kota kreatif, kota industri, dan kota yang someah," katanya.

Sutta juga menekankan tema "Bandung Kembali" tidak hanya sekadar slogan, tetapi sebuah gerakan yang berdampak nyata.

Harian Kompas dan bank bjb akan menghadirkan program Babaturan 10K yang mengajak komunitas, pemangku kepentingan, dan industri lokal untuk berkolaborasi dalam membangun kembali citra Bandung. Salah satu inisiatifnya adalah sosialisasi dan lokakarya bersama warga Gang Afandi di Jalan Braga.

"Pemilihan Jalan Braga sebagai titik start juga menjadi bagian dari pengalaman 'Bandung Kembali' yang ingin kami hadirkan. Kami ingin masyarakat merasakan kembali nuansa khas Bandung yang penuh kreativitas dan keramahan," ujarnya.

Dalam memastikan aspek teknis perlombaan, Satyo Haryo Wibisono juga menjelaskan peran PASI terutama dalam pengukuran rute yang optimal bagi para pelari.

"Harian Kompas mengontak kami kalau ternyata akan ada event race baru di area Kota Bandung. Ini sesuatu yang baru dan menarik bagi kami, terutama di tantang menghadirkan rute 10K yang capable untuk race di Kota Bandung," ujarnya.

"Kami bersama Harian Kompas langsung terjun ke lapangan untuk menentukan dan mengukur rute yang mana yang baik dan nyaman pastinya untuk para runners," ucap Satyo.

Antusiasme untuk menyambut pelaksanaan bank bjb Bandoeng 10K ini semakin diperjelas pada pemaparan dari Robby Sianturi.

Sebagai seorang atlet, ia optimistis bank bjb Bandoeng 10K akan memberikan pengalaman baru yang unik baginya. Menurutnya, konsep rute point-to-point yang telah disiapkan PASI dan Harian Kompas menambah daya tarik acara.

"Saya sangat menantikan pengalaman berlari di rute bank bjb Bandoeng 10K nanti," kata Robi.

Melihat antusiasme yang tinggi dan dukungan luas dari berbagai pihak, bank bjb Bandoeng 10K ditargetkan untuk meraih 3.000 partisipan yang terdiri dari pelari nasional dan internasional.

Acara ini diharapkan menjadi momentum bagi kebangkitan Bandung serta menguatkan kembali identitasnya sebagai kota kreatif, berbudaya, dan penuh semangat kebersamaan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai bank bjb Bandoeng 10K, kunjungi instagram @bandoeng10k dan website bandoeng10k.com.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/09/110000278/bandoeng-10k-diluncurkan-ajak-3.000-pelari-hidupkan-kembali-identitas-budaya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com