Banjir yang merendam sekolah tersebut surut pada Selasa (11/3/2025) malam.
Kepala Sekolah SD Negeri 216 Sondariah, Nenden Kurniati, menjelaskan bahwa meskipun KBM sudah bisa dilaksanakan, proses tersebut dilakukan secara bertahap.
Hingga menjelang siang, pembersihan sisa-sisa banjir dan lumpur masih berlangsung dengan bantuan warga dan petugas dari kelurahan.
"Alhamdulillah hari ini bisa dilaksanakan (KBM) hari ini berarti hampir satu pekan belajar di luar dan beberapa hari sempat tidak belajar," ungkap Nenden saat ditemui di lokasi, Rabu.
Nenden juga menambahkan bahwa banjir yang merendam sekolah bukanlah kejadian baru.
Situasi serupa telah terjadi selama bertahun-tahun setiap musim hujan.
"Hal ini disebabkan karena kondisi bangunan sekolah yang lebih rendah dibandingkan sungai. Bahkan, bila wilayah sekitar tidak turun hujan, terkadang sekolah terkena imbas air banjir limpahan dari hulu," jelasnya.
Menurut Nenden, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan berencana untuk meninggikan bangunan sekolah dalam waktu dekat agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Nenden menambahkan, warga sekitar juga mendukung langkah tersebut demi kelancaran KBM.
"Tahun ini akan dibangun dimulai bulan Mei, katanya, tapi ada ini mau ada diskusi sama warga seperti apa karena yang Dinas Pendidikan bangun hanya sekitar sekolah saja. Kalau di luar akses jalan itu kan bagian pemerintah," pungkas Nenden.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/12/201528078/sepekan-belajar-di-kantor-rw-karena-banjir-siswa-sd-di-bandung-akhirnya