“Data yang sudah masuk ada delapan sekolah, (berupa) sekolah dasar dan sekolah menengah pertama,” kata Khusyairin saat ditemui Kompas.com di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (12/3/2025).
Khusyairin mengungkap bahwa sekolah yang terkena dampak bencana itu tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.
Namun, dirinya belum memberikan rincian sekolah mana saja yang mengalami kerusakan tersebut.
Sejak sekolah-sekolah tersebut terkena dampak bencana, Dinas Pendidikan menginstruksikan untuk melakukan pembelajaran di rumah bagi para siswa.
“Untuk kondisi pembelajaran sendiri kami sudah memberikan surat edaran, bahwa sekolah-sekolah yang terdampak bencana, yang tidak bisa diakses (akses ke sekolah terputus atau rusak) itu dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh,” lanjut Khusyairin.
Khusyairin juga memaparkan bahwa kini pihaknya masih mendata kerusakan yang dialami oleh masing-masing sekolah, termasuk barang serta inventaris yang rusak.
Kemudian, untuk melakukan perbaikan sekolah, lanjut Khusyairin, Dinas Pendidikan tengah menyesuaikan dengan pos anggaran.
“Jadi kan kalau dalam rehabilitasi ada tiga tahapan. Tahap pertama perencanaan, tahap kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengawasan. Nah, perencanaan itu dari sekarang kita data, kita masukkan ke RKPD, nanti tinggal disinkronkan ke anggaran kalau sudah masuk RKPD. Jika di RKPD itu nanti ada anggaran di perubahan atau pergeseran, maka kita prioritaskan,” tutup Khusyairin.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/13/064725778/8-sekolah-rusak-akibat-bencana-di-sukabumi-belajar-dilakukan-online