Salin Artikel

3.963 Jiwa Terdampak Banjir di Tasikmalaya, 741 Korban Mengungsi ke Masjid dan Madrasah...

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 3.963 warga di empat kampung Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak banjir akibat meluapnya anak Sungai Citanduy setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat, banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter terjadi di Kampung Mekarsari, Cicalung, Bojong Soban, dan Hegarsari.

"Pendataan sudah masuk, dari jumlah ribuan warga terdampak banjir itu, sebanyak 741 jiwa di antaranya masih mengungsi. Pengungsi tersebar di delapan titik lokasi madrasah dan masjid di empat kampung itu yang lokasinya aman," kata Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis, kepada Kompas.com di lokasi banjir, Jumat (14/3/2025).

Banjir terparah terjadi di Kampung Bojongsoban dengan 1.986 jiwa terdampak dan 486 rumah terendam. Sementara di Kampung Hegarsari, 1.280 jiwa terdampak dengan 270 rumah terendam.

Kampung Mekarsari mencatat 571 jiwa terdampak dan 118 rumah terendam, sedangkan di Kampung Cicalung terdapat 126 jiwa terdampak dengan 32 rumah terendam.

Azis menambahkan, meski genangan air mulai surut, 906 rumah yang terdampak masih belum bisa dihuni. Petugas BPBD, Tagana, TNI-Polri, dan warga terus berupaya membersihkan rumah dari sisa lumpur.

"Kalau total KK (kartu keluarga) korban banjir ada 1.131 KK dengan total rumah yang terendam sebanyak 906 rumah," ujar Azis.

Selain permukiman, ratusan hektar sawah dan lahan pertanian terdampak banjir, menyebabkan gagal panen. Beberapa sarana ibadah, pemakaman, dan bangunan sekolah juga masih terendam.

"Kami siaga selain mengawasi kebutuhan para pengungsi dan membersihkan rumah terdampak. Petugas juga waspada akan adanya hujan susulan yang berpotensi menyebabkan banjir kembali dan khawatir semakin meluas," tambahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, petugas telah menyalurkan bantuan logistik, termasuk makanan untuk berbuka puasa dan sahur.

"Jumlah itu tak ada korban jiwa ya, semua korban selamat," kata Azis.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripuddin, memastikan bahwa pemerintah daerah akan menjamin kebutuhan makanan bagi para korban selama bulan Ramadhan.

"Kami sangat fokus dan memastikan nanti kepada OPD terkait untuk menyalurkan bantuan makanan sahur dan buka puasa bagi para korban. Setelah diinventarisasi, akan diambil langkah lanjutan untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Hingga kini, petugas gabungan masih bersiaga dan memetakan lokasi aman untuk evakuasi cadangan jika hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/14/140344378/3963-jiwa-terdampak-banjir-di-tasikmalaya-741-korban-mengungsi-ke-masjid-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com