Salin Artikel

Kisah Masa Muda Bahlil Jadi Inspirasi Santri Tasikmalaya dan Ciamis

Salah satu politisi senior Partai Golkar di Jabar, Agun Gunandjar Sudarsa, menilai cerita perjuangan para tokoh nasional dari susah sampai sukses sangat memotivasi generasi muda dalam menentukan jati dirinya.

"Saya bersyukur ketum (Bahlil Lahadalia) memberikan motivasi yang begitu kuat untuk para santri Pesantren Darussallam (Ciamis) untuk menjadi manusia sukses dengan terus belajar dan berusaha mandiri, serta cerdas dan arif dalam merespons perkembangan medsos di era digital ini," jelas Agun kepada Kompas.com saat mendampingi Ketum Golkar Lahadalia di Tasikmalaya dan Ciamis, Sabtu sore.

Agun pun teringat masa kecilnya yang tak jauh dari cerita Bahlil, yakni sejak kecil sudah berjualan es keliling untuk bisa belajar dan menjadi orang sukses.

Sampai akhirnya, Agun menjadi anggota DPR RI Fraksi Golkar daerah pemilihan X Jawa Barat ketujuh kalinya saat ini.

"Sebagai wakil rakyat di dapil Jabar 10, saya merasa bersyukur dan berterima kasih atas kunjungan silaturahmi ini, di mana ketum secara gamblang menjelaskan berbagai kebijakan pemerintahan yang bersifat umum maupun terkait energi. Sehingga masyarakat dapat memahaminya sebagai sebuah langkah untuk menjadikan subsidi energi itu betul-betul tepat sasaran," kata dia.

Agun pun tak lelah selalu mengajak semua pihak supaya menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

"Saya mengajak semua pihak untuk selalu berdoa agar kiranya negara kita semakin kuat berdaulat," tambah Agun.

Hal yang sama diungkapkan politisi Golkar senior asal Jawa Barat, Yod Mintaraga, yang mengaku kunjungan Ketum Bahlil Lahadalia ke pesantren-pesantren memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa negara semakin kuat.

Yod, yang sekaligus anggota DPRD Jawa Barat paling lama sampai delapan periode ini, menyebut silaturahmi saat Ramadhan dengan berbagai pihak, terutama para santri, diyakini akan mendapatkan keberkahan tersendiri.

"Ini berkah bulan suci. Ketum Golkar, menterinya, para anggota DPR RI, sampai pejabat asal Golkar di daerah, bersama-sama bersilaturahmi dengan para santri dan masyarakat langsung," kata dia.

Sebelumnya, Bahlil menceritakan masa kecilnya yang susah, mulai dari SD jualan kue, SMP kondektur angkot di terminal, SMA jadi sopir angkot, dan kuliah sering ditangkap polisi karena demo sebagai aktivis mahasiswa merupakan proses kehidupannya.

Sampai akhirnya, Bahlil didapuk sebagai Menteri ESDM dan menduduki Ketum Golkar sebagai partai tertua di Indonesia dengan berbagai historis pengabdiannya untuk negara.

"Dalam proses hidup, jangan pernah pesimis," ungkap Bahlil di Pesantren Darussalam, Ciamis, Jumat sore.

Bahlil bersama para menteri dan pengurus Golkar lainnya pun sebelumnya mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, untuk meminta doa dalam kegiatan Safari Ramadhan pada Jumat siang.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/15/234202478/kisah-masa-muda-bahlil-jadi-inspirasi-santri-tasikmalaya-dan-ciamis

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com