Salin Artikel

Saat Jalan Provinsi Rusak di Tasikmalaya Hanya Ditambal Tiap Jelang Mudik Lebaran...

Beberapa titik di jalur tersebut, seperti di depan SPBU Mangkubumi, Alfamart Cibatur, dan Perempatan Ngamplang, menjadi lokasi kemacetan kendaraan yang parah ketika diguyur hujan.

Menjelang musim mudik Lebaran, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat hanya melakukan perbaikan dengan cara menambal jalan yang berlubang.

Kondisi aspal yang retak dan bolong di beberapa titik jalan tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan tunggal, terutama bagi pengendara sepeda motor.

"Perbaikan yang dilakukan hanya tambal sulam supaya pengendara tidak terjebak bolong-bolong besar saat mudik," ujar Dadan, petugas PUPR Provinsi Jabar, di lokasi perbaikan pada Senin (17/3/2025).

Dia menambahkan bahwa ruas jalan alternatif penghubung Tasikmalaya menuju Garut sudah mulai diperbaiki beberapa hari terakhir karena mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sejak lebih dari 10 tahun terakhir, jalur mudik Garut-Singaparna-Mangkubumi-Tasikmalaya ini belum pernah diaspal secara keseluruhan.

Perbaikan yang dilakukan selama ini hanya berupa tambal sulam pada bagian aspal yang rusak.

"Jalur ini sudah sering banjir, bergelombang, dan banyak yang bolong," keluh Emud (35), salah satu warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

"Wah, aspal lama, ada 10 tahun nggak diaspal. Makanya jalannya seperti wahana ombak banyu, gelombang-gelombang," tambahnya.

Hal sama diungkapkan Imat Rohmat (56), salahsatu warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang kesehariannya berdagang di Pasar Subuh Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, hampir setiap hari melewati jalan rusak itu.

Imat mengaku beberapa kali terjebak lubang jalan saat hendak berangkat ke pasar saat dini harinya setiap hari.

"Saya juga motor sering masuk lubang jalan di sana. Kadang sering sakit dada kena hentakannya. Beruntung kalau subuh sepi, tapi kalau lagi siang ramai kendaraan oleng motornya bahaya saat kena bolong jalan itu," kata Imat.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, warga berharap adanya perbaikan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan agar keselamatan pengendara dapat terjamin, terutama menjelang musim mudik yang semakin dekat.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/17/213806078/saat-jalan-provinsi-rusak-di-tasikmalaya-hanya-ditambal-tiap-jelang-mudik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com