Dedi menekankan hal tersebut tidak akan dibiarkan dan selesai hanya dengan permintaan maaf.
"Minta maaf saja tidak cukup. Harus ada langkah-langkah hukum," kata Dedi di Bandung, Jumat (21/3/2025), dikutip dari Antara.
Lebih jauh Dedi mengatakan, ia akan akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme untuk menanggulangi kejahatan jalanan yang kian marak di wilayahnya.
Dia menerangkan, tujuan satgas ini dibentuk adalah untuk merespons tindakan premanisme yang banyak terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Selain membuat resah warga, kejahatan premanisme ini juga kerap mengganggu dunia usaha di kawasan industri sehingga perlu segera ditertibkan demi menjaga kondusivitas.
Dedi menyebut, ihwal dibentuknya satgas khusus ini karena menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran, aksi premanisme semakin marak terjadi di sejumlah daerah di Jabar.
Ormas acak-acak Dinkes Kabupaten Bekasi
Diberitakan sebelumnya, Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, menjadi sasaran aksi anarkis sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) Laskar Merah Putih pada Selasa (18/3/2025).
Kapolsek Cikarang Pusat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh mengatakan, peristiwa ini berawal ketika sejumlah anggota ormas tersebut datang sekitar pukul 09.00 WIB.
“Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (22/3/2025).
Saat kedatangan ormas itu, Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi sedang tidak berada di kantor karena menghadiri rapat di luar. Kondisi ini memicu kemarahan anggota ormas yang datang.
Ormas Laskar Merah Putih kemudian menunjukkan kekesalan dengan mengotori lantai kantor menggunakan alas kaki yang penuh tanah merah.
Mereka juga membuang isi tong sampah hingga berserakan di lantai depan pintu masuk.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/22/151452578/ormas-acak-acak-kantor-dinkes-bekasi-dedi-mulyadi-minta-maaf-tak-cukup-harus