Tindakan ini diambil sebagai respons atas sorotan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait kemacetan yang terjadi di wilayah tersebut.
Setelah meninjau lokasi, Wahyu segera menginstruksikan dinas terkait untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) dan mengalihkan rute angkutan kota (angkot) yang diduga menjadi penyebab utama kemacetan.
"Mulai malam ini, para PKL akan dipindahkan sementara ke lahan milik desa," ujar Wahyu kepada Kompas.com usai rapat terbatas di aula Desa Cipanas.
Selain merelokasi PKL, Pemkab Cianjur juga akan memberlakukan pengalihan jalur trayek angkot untuk mengatasi masalah angkot yang sering berhenti dan parkir di bahu jalan.
Wahyu berharap langkah ini dapat mengurangi potensi kemacetan di jalan arteri, terutama menjelang musim mudik dan arus balik Lebaran.
"Apalagi, selama arus mudik dan balik Lebaran, volume kendaraan yang melintas di jalur Puncak diprediksi melonjak drastis," ucapnya.
"Ini langkah jangka pendek dulu agar arus lalu lintas tetap lancar. Ke depan, kami akan mengevaluasi dan berkoordinasi lebih lanjut untuk solusi jangka panjangnya," kata dia.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap unggahan video Gubernur Dedi Mulyadi yang meminta penertiban lalu lintas di depan Pasar Cipanas.
"Ini sebenarnya permasalahan lama, dan kami terus mencari solusi terbaik bagi semua pihak," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi menyoroti kemacetan di depan Pasar Cipanas melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Menurutnya, jalur yang seharusnya digunakan untuk satu lajur kendaraan malah menjadi dua lajur dari arah berlawanan, sementara sisi jalan lainnya dijadikan tempat mangkal angkot.
Dedi meminta agar kondisi lalu lintas di kawasan tersebut segera ditangani, mengingat ruas jalan di depan Pasar Cipanas merupakan jalur penting bagi pemudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/24/171919478/tanggapi-unggahan-dedi-mulyadi-soal-jalur-puncak-bupati-cianjur-tertibkan