Salin Artikel

Mudik 2025, Volume Kendaraan di Tol Cileunyi Meningkat Malam hingga Dini Hari

BANDUNG, KOMPAS.com - Volume kendaraan yang melintas di Gate Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mulai mengalami lonjakan pada H-4 atau Kamis (27/3/2025).

Tak hanya itu, pengendara roda dua juga mulai ramai memadati jalur arteri di Jalan Raya Nagreg dari arah bundaran Cibiru dan Cicalengka.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan, arus mudik di Cileunyi mulai ada kenaikan.

Namun, peningkatan atau lonjakan kendaraan yang melintas di Gate Tol Cileunyi terjadi pada waktu malam hingga dini hari.

Berdasarkan data yang diterimanya, sebanyak 1.765 unit kendaraan roda empat telah melintas ke Gate Tol Cileunyi.

"Kurang lebih kenaikannya sekitar 69 persen dari hari biasanya, itu yang keluar dan yang masuk juga alami peningkatan," kata Aldi saat ditemui di Pos Terpadu Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, lonjakan juga terjadi di Gate Tol Soreang, sebanyak 1.330 kendaraan telah melintas di sana.

Aldi mengungkapkan, pemudik yang menggunakan Tol Cileunyi menuju wilayah Selatan Jawa Barat sudah mulai terlihat.

"Memang sudah ada peningkatan, kemudian pemudik itu memang memilih malam atau dini hari untuk bergerak. Kemungkinan ya karena liburnya sudah dari kemarin-kemarin ini masyarakat alhamdulillah mencicil pulangnya," ujar dia.

Aldi berharap, tidak bergeraknya para pemudik dalam satu waktu akan mempermudah pengaturan arus lalu lintas.

Meski begitu, dia menyarankan agar pemudik bisa memanfaatkan beberapa pos pelayanan yang sudah dibangun oleh Polresta Bandung.

"Ini kami sudah menyiapkan pos-pos pengamanan dan pelayanan sehingga apabila masyarakat nantinya ingin istirahat, ya silakan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak buru-buru ya. Kalau lelah, silakan istirahat," kata dia.

Sementara itu, Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, mengatakan, peningkatan arus kendaraan GT Tol Cileunyi terus mengalami peningkatan H-4 Lebaran 2025 ini.

"Terpantau sebanyak 36.665 kendaraan melaju menuju wilayah Rancaekek, Garut, dan sekitarnya melalui GT Cileunyi. Volume lalu lintas transaksi di GT tersebut naik 24,98 persen dari lalu lintas normal, yaitu sebanyak 29.336 kendaraan," katanya.

Panji juga menyebut adanya peningkatan untuk arus lalu lintas transaksi kendaraan menuju Bandung atau Jakarta via GT Cileunyi.

Kenaikannya tercatat sebesar 3,38 persen.

"Tercatat sebanyak 28.936 kendaraan atau naik sebesar 3,38 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 27.991 kendaraan," ujarnya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/03/27/134027678/mudik-2025-volume-kendaraan-di-tol-cileunyi-meningkat-malam-hingga-dini-hari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com