Hal itu disinggung Dedi saat berpidato di hadapan ribuan jemaah salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Gasibu, Bandung, Senin (31/3/2025) pagi.
"Saat ini perlu adanya pengelolaan keuangan negara yang harus dipertanggungjawabkan. Karena nantinya di akhirat juga ditanya," ujar Dedi sebagaimana dikutip Antara.
Kegagalan seorang penyelenggara negara adalah jika masih ada pengemis di perempatan jalan, anak yatim tidak bersekolah, orang miskin yang rumahnya mau roboh, hingga orang bunuh diri karena terlilit pinjaman online.
Ia pun mengajak seluruh penyelenggara negara, baik bupati/wali kota, kepala desa, dan lurah untuk sama-sama membangun kesadaran itu.
Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, menurut Dedi, merupakan momen yang tepat bagi semua pihak untuk memulainya. Ia menyebut, ke-Islam-an seorang pemimpin terlihat dari senyum rakyat.
"Mari jadikan 1 Syawal ini sebagai kesadaran kolektif ritual dan spiritual," ujar dia.
Ia berharap, dengan terbangunnya kesadaran kolektif mengenai pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan pro rakyat, maka akan berdampak positif dan nyata bagi warga Jawa Barat.
https://bandung.kompas.com/read/2025/03/31/163843478/dedi-mulyadi-singgung-anggaran-pro-rakyat-di-akhirat-ditanya