TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan mendata ulang para penerima bantuan sosial (bansos) sampai pengecekan ke lapangan langsung.
Langkah ini demi bantuan tepat sasaran dan tak akan ada lagi warga mampu menerima bansos karena kedekatan dengan oknum pengurus kampung.
Nantinya, setiap penerima bansos hasil survei ulang, akan diumumkan oleh daerah setempat lewat masing-masing pemerintah desa dan kelurahan.
"Di Jabar akan disurvei ulang yang menerima bantuan (bansos). Jangan sampai ada lagi yang menerima, orang yang mampu. Akan diumumkan di tiap desa, kelurahan dan RT, RW," jelas Dedi kepada Kompas.com lewat telepon, Minggu (6/4/2025).
Dedi pun meminta setiap daerah untuk mengumumkan setiap anggaran daerahnya supaya diketahui publik.
Sehingga, transparansi anggaran akan menjadi budaya dan dimengerti oleh masyarakat di setiap daerah.
"Kalau semua pembangunan di setiap daerah harus transparan keuangannya. Kalau yang memberikan bantuan kepada masyarakat harus diumumkan transparan," tambah Dedi.
Hal ini diyakininya akan mampu mengubah tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Barat dari berbagai aspek.
Dedi pun mengatakan, saat ini sedang membuka puluhan ribu lowongan kerja yang sistem pelamarannya lewat sistem online untuk menghindari calo.
"Lowongan pekerjaan nanti tak usah pakai melamar biasa, tapi lewat online," ujar dia.
Dedi pun ke depannya akan mewajibkan setiap ASN untuk membuat kontrak kerja benar-benar bekerja untuk melayani masyarakat.
Apabila nantinya para ASN itu melanggar akan mendapatkan konsekuensi dari ketidakpatuhan bekerja untuk melayani masyarakat.
"Harus sadar diri bahwa pejabat dan para pegawai ASN itu digaji oleh uang rakyat dan harus bekerja melayani masyarakat," kata dia.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/06/162845178/dedi-mulyadi-bakal-survei-ulang-penerima-bansos-di-jabar-agar-tepat-sasaran