Ia mengaku perjalanan tersebut merupakan janji lama kepada sang anak.
Kepada awak media, Lucky menjelaskan bahwa liburan ke Jepang sebenarnya sudah direncanakan sejak Desember 2024, bahkan sebelum ia resmi dilantik sebagai bupati.
“Terus saya beli tiket tuh bulan Desember. Saya juga bisa tunjukkan bukti-buktinya, itu setelah Pilkada dan belum dilantik,” ujar Lucky di Indramayu, Selasa (8/4/2025).
Ia menyebut, janji liburan ke Jepang merupakan bentuk tanggung jawab pribadinya sebagai ayah setelah masa kampanye hingga pelantikannya menyita waktu kebersamaan dengan keluarga.
Sehingga, Lucky berjanji kepada anaknya akan melakukan liburan bersama setelah menjadi bupati.
Awalnya, Lucky merencanakan liburan pada 2–11 April 2025. Namun, saat hendak mengurus izin, pengajuan cutinya ditolak karena tidak memenuhi ketentuan minimal 14 hari kerja sebelum keberangkatan.
“Nah pas di situ tertolak izinnya karena sudah di bawah 14 hari kerja (dari tanggal pengajuan cuti). Saya bilang, 'Loh kan masih lama'. Lalu dijelaskan, 'Oh enggak, Pak, bukan masalah lama harinya, tapi lama hari kerjanya',” ujarnya.
Setelah mendapat penolakan izin, ia akhirnya mempersingkat masa liburannya menjadi 2–6 April 2025 dan menyesuaikannya dengan cuti bersama Idul Fitri.
Lucky mengeklaim dirinya sudah kembali bekerja pada hari ini dan menegaskan bahwa saat Lebaran ia tetap berada di Indramayu.
“Mungkin di frame kepala saya ya, ini saya salah mengartikan,” ungkapnya terkait aturan cuti.
Soal surat edaran kesiapsiagaan kepala daerah selama Idul Fitri, Lucky mengakui kemungkinan dirinya tidak mengetahui adanya surat tersebut.
Namun, ia menegaskan tetap menjalankan tugas selama Lebaran, termasuk melakukan patroli keliling, shalat Id, dan open house.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lucky Hakim Langsung Tinggalkan Indramayu Seusai Pimpin Apel Pertama Setelah Pulang dari Jepang
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/08/152343378/janji-ajak-anak-liburan-ke-jepang-lucky-hakim-akui-salah-paham-aturan