BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai wajar arus urbanisasi sering terjadi setelah Lebaran. Banyak pendatang dari luar daerah tertarik mengadu nasib di wilayahnya.
Namun, dia meminta warga Jabar untuk meningkatkan keterampilannya sehingga tidak kalah bersaing dengan para pendatang dari luar daerah tersebut.
"Urbanisasi hal yang logis bagi sebuah regulasi negara kesatuan. Kita tidak usah terlalu gelisah tentang urbanisasi. Bagaimanapun setiap orang pasti mencari ruang," ujar Dedi dalam rekaman yang diterima Kompas.com dari Biro Adpim Jabar, Rabu (9/4/2025).
Dedi mengatakan, Pemprov membuka diri bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Jabar.
Hal ini mengingat Jabar adalah satu daerah di Indonesia yang menjadi sentra kawasan industri.
Itulah yang menarik para pendatang datang ke sini untuk mengubah nasib mereka.
Fenomena serupa juga dilakukan oleh warga Jabar yang pergi ke luar Pulau Jawa untuk bekerja di berbagai sektor, semisal perkebunan sawit, tambang, dan sebagainya.
"Orang Jawa Barat juga banyak yang kerja di Kalimantan, kerja di Sumatera, kerja di Sulawesi, di sektor perkebunan sawit, sektor perdagangan. Ya kita juga harus membuka diri, orang lain datang ke sini," katanya.
Untuk menghadapi gempuran pencari kerja di Jabar, Dedi berkomitmen untuk memperbaiki sistem rekrutmen tenaga kerja.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan sejumlah pelatihan bagi warga agar sumber daya manusia (SDM) Jabar unggul dan mampu bersaing dan memiliki mental yang kuat.
"Namun, yang harus kami lakukan adalah bagaimana meningkatkan sumber daya rakyat Jabar jadi masyarakat yang kompetitif dan tidak pundungan (bawa perasaan)," katanya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/09/163338078/hadapi-urbanisasi-dedi-mulyadi-warga-jangan-pundungan-tak-usah-gelisah