Gempa dengan magnitudo 4,1 itu berpusat di darat, tepatnya pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT atau sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman sangat dangkal, yakni hanya 5 kilometer.
“Gempa ini termasuk jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis malam.
Guncangan dirasakan di sejumlah wilayah, seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok, dengan intensitas III MMI.
Artinya, getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar yang sedang melintas.
Salah satu warga Kota Bogor, Findy, mengaku cukup terkejut saat gempa terjadi. Ia saat itu berada di kamar di lantai satu rumahnya.
“Terasa kuat beberapa detik, kayak digoyang-goyang. Di lantai bawah berasa, di lantai atas juga berasa banget,” ujarnya.
“Pas gempa langsung berdiri kaget, langsung keluar kamar. Adik juga keluar,” tambahnya.
Meski getarannya cukup terasa, hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
BMKG juga memastikan bahwa hingga pukul 22.28 WIB belum terjadi aktivitas gempa susulan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Informasi resmi seputar gempa bumi hanya dapat diperoleh melalui kanal komunikasi resmi BMKG, seperti akun media sosial @infoBMKG, situs www.bmkg.go.id, serta aplikasi Info BMKG dan WRS BMKG.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/11/050000778/bmkg-ungkap-penyebab-gempa-bogor-yang-bikin-warga-panik-kamis-malam