Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga Jumat (11/4/2025) pukul 06.00 WIB, telah terjadi empat kali gempa susulan.
BMKG mencatat empat aktivitas gempa susulan sebagai berikut:
Gempa utama terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan pusat gempa di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, dengan kedalaman hanya 5 kilometer.
Guncangan ini dirasakan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok pada skala intensitas III-IV MMI dan menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga di Kota Bogor.
Sesar Citarik
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, sesar aktif yang melintas di wilayah Bogor.
Analisis mekanisme sumber oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip), sejalan dengan karakteristik Sesar Citarik.
"Pembangkit gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis menanisme sumber gempa oleh BMKG," ujar Daryono lewat keterangan tertulis, Jumat.
Selain guncangan, warga juga melaporkan mendengar suara gemuruh dan dentuman saat gempa terjadi.
BMKG menegaskan bahwa fenomena tersebut wajar terjadi pada gempa dengan hiposenter yang sangat dangkal, karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan bumi dapat menimbulkan suara dentuman.
"Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman, dan gemuruh," ujarnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/11/072950978/bogor-diguncang-4-kali-gempa-susulan-jumat-pagi-dipicu-sesar-citarik-aktif