Salin Artikel

Pangdam Resmikan Koramil Baru, Bupati Bandung Targetkan Koramil di 3 Kecamatan

Hal itu diungkapkannya usai meresmikan Koramil baru, yakni Koramil 17 di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/4/2025).

Dadang mengungkapkan bahwa pembangunan tidak akan berhenti di Baleendah saja;

dirinya menargetkan pembangunan Koramil di tiga daerah. "Pak Dandim waktu itu meminta agar segera dibangun Koramil, kita pakai skema CSR, alhamdulillah hari ini diresmikan. Kemudian kita juga targetkan tiga lagi di Cileunyi, Margaasih, dan Tegalluar," katanya saat memberi sambutan.

Menurutnya, diresmikannya Koramil baru di Baleendah merupakan wujud kerjasama para pemangku kepentingan.

Dia menekankan bahwa selama memimpin di Kabupaten Bandung, selalu mengupayakan kerjasama.

Selain itu, terciptanya situasi aman dan nyaman bagi masyarakat menjadi prioritas dari dibangunnya Koramil baru di Kecamatan Baleendah.

"Tidak ada yang namanya kerja sendiri, ini buktinya, Kapolres menjaga keamanan, Dandim menjaga stabilitas, Kejari bergerak di hukum, semua fokus kerjasama dan berkoordinasi. Saya harapkan di Kecamatan Baleendah juga seperti itu," ujarnya.

Sementara itu, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arif, yang juga ikut meresmikan Koramil Baleendah, menjelaskan bahwa sebelumnya wilayah Kecamatan Baleendah masuk ke dalam teritorial Koramil Ciparay.

Adanya tantangan serta dinamika yang terus berkembang di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Bandung, menjadi alasan mengapa dibentuknya Koramil 17 Kecamatan Baleendah.

Dadang membenarkan bahwa bangunan baru dan tanah merupakan hibah dari pemerintah daerah (Pemda).

Koramil baru tersebut, kata dia, dibangun dengan skema CSR. "Kami sangat apresiasi, Bupatinya gerecep, saya juga jadi harus menyeimbangi," ujar Pangdam.

Pangdam mengungkapkan ada tiga tugas Koramil, yakni pembinaan Geografi, Demografi, dan memperhatikan kondisi sosial.

Komando Teritorial, kata Pangdam, disiapkan seandainya terjadi situasi yang mendesak di wilayah tersebut.

"Pada prinsipnya, militer mesti menyiapkan untuk mengantisipasi hal-hal terburuk atau potensi terburuk yang bisa terjadi di wilayah terkecil. Lebih baik siap untuk tidak dipakai daripada tidak siap untuk dipakai," ujarnya.

"Siap untuk tidak dipakai itu semuanya sudah siap; ternyata tidak terjadi sesuatu yang diprediksi yang paling terburuk, tidak jadi masalah. Tapi kalau tidak disiapkan, kita lengah, ternyata ada sesuatu yang terjadi, kita semua kelapakan," sambung dia.

Pangdam mengaku menyambut baik target Bupati Bandung untuk membangun Koramil di tiga lokasi lainnya, namun untuk saat ini Koramil Baleendah menjadi prioritas utama.

"Biasanya di Kecamatan itu ada Camat, Kapolsek, dan Koramil; dulu Tripika sekarang Forkopimcam. Ya, tidak menutup kemungkinan ditambah. Kalau di Baleendah ini desanya pemekaran yang tinggal tambah Babinsanya. Sementara saat ini sudah terpenuhi untuk di Kecamatan ini. Karena ini menjadi prioritas," beber dia.

https://bandung.kompas.com/read/2025/04/14/142204678/pangdam-resmikan-koramil-baru-bupati-bandung-targetkan-koramil-di-3

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com