BANDUNG, KOMPAS.com – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menyoroti pentingnya pemantauan dan seleksi psikologis dalam profesi dokter menyusul kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah (31), oknum dokter residen anastesi peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
“Kita yakin semua ilmu dan akademik semua universitas memberikan yang terbaik, saya yakin dokter-dokter pintar-pintar dan jago soal akademisi, tapi jangan lupa tetap bagaimana etika, moral, empati, yang benar-benar dari dalam harus ada,” kata Veronica saat ditemui di Mapolda Jawa Barat, Senin (14/4/2025).
Menurutnya, aspek psikologis harus menjadi bagian dari penilaian dalam seleksi dan pembinaan tenaga medis.
“Jadi secara psikolog kita harus memantau bahwa bagaimana dari segi psikolog seorang dokter itu harus juga diikutsertakan, jadi itu menjadi sebuah catatan juga,” ujarnya.
Veronica menambahkan, seorang dokter harus memiliki ketahanan mental yang baik mengingat beban kerja di rumah sakit sangat berat.
“Seleksi psikolog klinis atau mereka harus ujian secara mentalnya, karena harus mental yang baik menjadi seorang dokter, kita tahu beban dari rumah sakit itu berat tapi bagaimana ketahanan diri penting banget,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, menyatakan bahwa kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh rumah sakit untuk memperketat pengawasan terhadap tenaga medis, khususnya dokter residen.
“Masukan dari kami Dinas Kesehatan, tentu menjadikan ini sebagai sebuah peringatan, kepada RSUD di tempat lain, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Daerah, jangan sampai terjadi seperti ini,” kata Vini.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/14/202811978/kasus-pemerkosaan-oleh-oknum-dokter-residen-rshs-wamen-pppa-soroti