Hal ini terjadi setelah identitas korban dan keadaan keluarganya tidak disensor dalam pemberitaan salah satu televisi swasta.
Dalam berita tersebut, informasi mengenai identitas asli korban dan situasi keluarganya terungkap, sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas.
Bahkan, saat proses audiensi antara Gubernur Jabar dengan korban dan keluarganya beberapa waktu lalu, informasi tersebut juga muncul dalam laporan media.
Dedi menegaskan bahwa seharusnya identitas korban dan keluarganya dirahasiakan demi melindungi keselamatan mereka dari potensi ancaman di masa mendatang.
"Ya harusnya media enggak boleh bocorin. Nggak boleh, orang harus melindungi korban," ungkap Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025).
"Kalau saya kan kemarin (pertemuan) gini, ada dua hal yang saya tempuh, yang pertama aspek sosial ekonominya," jelas Dedi.
Dalam upaya mendukung korban, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan ekonomi, mengingat mereka mengalami kesulitan tempat tinggal karena masa kontrakan rumah mereka telah habis.
"Mereka kan kehabisan kontraknya, akhirnya ya saya stimulus lah untuk satu tahun pindah rumah. Biayanya ditanggung oleh kami gitu loh," tambahnya.
Lebih lanjut, Dedi menegaskan bahwa Pemprov Jabar juga menyediakan pendampingan hukum secara gratis bagi korban untuk menghadapi proses persidangan.
"Pendampingan hukum sudah kami siapkan dan itu free. Nah ini yang harus dilakukan dan itu sudah kita lakukan," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/15/190713578/sayangkan-identitas-korban-pemerkosaan-priguna-terungkap-dedi-mulyadi