Salin Artikel

2 Rumah Warga Cirebon Hangus Terbakar, Nomor Darurat 112 Tak Menjawab

Kedua bangunan tersebut juga digunakan sebagai tempat usaha sehari-hari oleh pemiliknya.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, warga mengeluhkan layanan darurat call center 112 yang tidak merespons saat dihubungi dalam kondisi genting.

“Melihat api membesar, saksi langsung berteriak meminta tolong. Warga sempat mencoba menghubungi call center 112 namun tidak tersambung. Akhirnya mereka mengontak anggota Damkar secara pribadi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Cirebon, Eno Sudjana, saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Eno menjelaskan, laporan kebakaran diterima petugas sekitar pukul 03.05 WIB dari warga sekitar.

Petugas dari Pos Damkar Sektor Palimanan langsung bergerak ke lokasi dan tiba sekitar pukul 03.27 WIB.

“Api sudah membesar saat kami tiba, sehingga kami langsung melakukan pemadaman dan meminta bantuan tambahan dari Pos Weru dan Sumber,” jelas Eno.

Api pertama kali terlihat dari atap rumah milik Suyanti yang juga difungsikan sebagai warung.

Menurut keterangan saksi mata, saat kejadian ia tengah memasak untuk keperluan jualan. Diduga api menyambar bensin dan tabung gas, sehingga kebakaran cepat membesar.

Besarnya api dan padatnya permukiman menyebabkan kobaran dengan cepat menjalar ke rumah milik Radima yang berada di sebelah selatan.

Bahkan, kabel besar milik PLN yang berada di atas bangunan ikut terbakar dan putus.

“Total luas bangunan yang terbakar mencapai 224 meter persegi. Material yang terbakar di antaranya seluruh isi rumah, bensin, serta 11 tabung gas ukuran 3 kilogram,” tutur Eno.

Pemadaman selesai dilakukan sekitar pukul 04.25 WIB dan dilanjutkan pendinginan hingga pukul 05.07 WIB. Kebakaran diduga dipicu oleh arus pendek listrik.

Eno menambahkan, proses pemadaman sempat terkendala kondisi jalan rusak menuju lokasi kejadian.

“Belum bisa dipastikan total kerugiannya, namun dua rumah rusak parah. Untungnya tidak ada korban jiwa maupun luka,” ucapnya.

Dalam penanganan kebakaran ini, terlibat Regu III Damkar dari Sektor Palimanan, Weru, dan Sumber.

Selain itu, unsur desa, warga sekitar, petugas PLN, dan anggota Koramil Klangenan turut membantu proses evakuasi dan pengamanan.

Untuk diketahui, nomor darurat 112 adalah layanan panggilan bebas pulsa untuk keadaan gawat darurat yang dikelola pemerintah daerah, di bawah koordinasi Kementerian Kominfo.

Nomor ini berlaku secara nasional sejak 2015 dan merupakan standar internasional untuk panggilan darurat di ponsel.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Rumah di Cirebon Ludes Terbakar Menjelang Subuh, Warga Sempat Kontak 112 Tapi Tak Nyambung

https://bandung.kompas.com/read/2025/04/16/132120378/2-rumah-warga-cirebon-hangus-terbakar-nomor-darurat-112-tak-menjawab

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com