Salin Artikel

Kronologi Sengketa GSG Arcamanik Bandung: Dari Tempat Ibadah ke Aksi Protes

Pihak Kelurahan Sukamiskin mengeklaim telah berupaya menengahi permasalahan ini dengan mempertemukan Forum Komunikasi Warga Arcamanik Berbhineka dan perwakilan dari Persatuan Gereja Amal Katolik (PGAK) Santa Odilia.

Lurah Sukamiskin, Sofian Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan untuk mencari solusi, namun hingga kini belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

"Kami dari awal sudah mengupayakan dialog. Dari kelurahan, tetap ada mediasi antara warga, termasuk pengurus RT/RW yang ada di bawah kami dan pengurus GSG," kata Sofian saat ditemui di lokasi unjuk rasa, Jumat (18/4/2025).

Kronologi sengketa GSG Arcamanik

Sofian menjelaskan bahwa polemik ini bermula pada 2022, ketika jemaat PGAK Santa Odilia mulai menggunakan GSG Arcamanik sebagai tempat ibadah setiap pekan.

Namun, langkah tersebut ditentang oleh warga yang berpendapat bahwa gedung tersebut seharusnya tetap berfungsi sebagai fasilitas umum perumahan.

"Perizinan alih fungsi dari asalnya GSG mungkin ada izin sementara untuk dipakai peribadatan. Ini perlu dilihat di SKB 2 Menteri, jadi untuk perizinan sementara itu diperlukan jika ada peribadatan di tempat yang bukan rumah ibadah," tambah Sofian.

Pihak kelurahan saat ini terus berupaya mendamaikan kedua belah pihak agar persoalan ini tidak berlarut-larut.

Sofian menyatakan bahwa mereka telah meminta bantuan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung dan dinas terkait lainnya, bahkan telah menyampaikan masalah ini kepada Wali Kota Bandung.

"Jemaat PGAK Santa Odilia memiliki hak untuk beribadah, sementara warga juga memiliki hak untuk memanfaatkan gedung tersebut sebagai fasilitas umum," ungkapnya.

Warga kembali berunjuk rasa

Sofian menambahkan bahwa permasalahan ini sudah pernah dirapatkan di Kesbangpol, Satpol PP, dan Dinas Cipta Karya.

"Kembali lagi, ini berhubungan dengan SKB 2 Menteri," tuturnya.

Ia berharap polemik terkait penggunaan GSG Arcamanik dapat segera diselesaikan, sehingga kondisi masyarakat kembali kondusif tanpa ketegangan di masa depan.

"Kita juga hadir di sini memastikan situasi di lapangan kondusif bersama tim dari kepolisian dan kodim," pungkasnya.

Sebelumnya, Forum Komunikasi Warga Arcamanik Berbhineka kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung Serba Guna Arcamanik pada Jumat sore, dengan tuntutan yang sama, yakni menolak alih fungsi gedung sebagai tempat ibadah bagi jemaat PGAK Santa Odilia.

https://bandung.kompas.com/read/2025/04/18/220338478/kronologi-sengketa-gsg-arcamanik-bandung-dari-tempat-ibadah-ke-aksi-protes

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com