Salin Artikel

Pemilihan Ulang Tasikmalaya, Lokasi di TPS Ai Diantani Dikerumuni Pemilih

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07 Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai lokasi calon bupati pengganti, Ai Diantani Sugianto, mencoblos pada pemilihan suara Ulang (PSU) mulai dikerumuni pemilih sejak Sabtu (19/4/2025) pagi.

Mereka antusias menggunakan hak pilihnya meski sudah mencoblos pasangan bupati dan wakilnya pada Pilkada Serentak 2024.

Seperti diketahui, Pilkada Tasikmalaya 2024 dimenangkan bupati petahana Ade Sugianto dan pasangannya Iip Miftahul Paoz dengan perolehan suara mencapai 51 persen.

Namun, saat sengketa pilkada, Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi kemenangan Ade Sugianto sehingga dilakukan PSU pada hari ini, 19 April 2025.

"Saya di sini sejak pagi. Meski hari ini mencoblos lagi, kami warga Tasikmalaya sudah siap memberikan hak suara bagi calon pemimpin kami," jelas Aan (53), salah seorang pemilih di TPS 07 Desa Singasari, Sabtu pagi.

Hal yang sama diutarakan Ai Badriah (56), pemilih lainnya yang siap menyukseskan PSU 2025 dengan menggunakan hak suaranya untuk calon kepala daerahnya.

Hal ini demi keberlangsungan kepemimpinan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat dan asas demokrasi lewat pilkada ulang.

"Pokoknya kalau warga itu ingin kepala daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat dan bukan dipimpin oleh Penjabat (Pj) atau suruhan pemerintah pusat. Tasikmalaya pasti akan dipimpin oleh pemenang PSU sekarang," kata dia.

Seperti diketahui, peserta pada PSU Kabupaten Tasikmalaya 2025 ini masih diikuti oleh tiga pasangan calon.

Pasangan calon nomor urut 1 adalah Iwan Saputra-Dede Muksit, pasangan calon nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi, dan pasangan nomor urut 3 Ai Diantani Sugianto-Iip Miftahul Paoz.

Ketiga pasangan ini hanya mengganti calon bupati nomor urut 3 dari sebelumnya, Ade Sugianto, yang didiskualifikasi MK, digantikan Ai Diantani Sugianto.

Sebelumnya, sesuai hasil Pilkada 2024, berdasarkan data hasil rekapitulasi penghitungan suara pleno KPU Kabupaten Tasikmalaya dari 39 panitia pemilihan kecamatan (PPK), paslon Ade-Iip mengungguli dua paslon lainnya dengan perolehan suara mencapai 51 persen.

Rinciannya, paslon nomor urut 1 Iwan Saputra-Dede Muksit meraih 192.183 suara, paslon nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi meraih 257.843 suara, dan paslon nomor urut 3 Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz meraih 487.854 suara.

Total suara sah Pilkada Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 937.880 suara dan jumlah suara tidak sah sebanyak 30.435 suara.

Sementara total suara yang masuk sebanyak 966.276 suara dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 sebanyak 1.418.938 pemilih.

https://bandung.kompas.com/read/2025/04/19/103558778/pemilihan-ulang-tasikmalaya-lokasi-di-tps-ai-diantani-dikerumuni-pemilih

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com