Salin Artikel

Terungkap Sebab Stadion Bima Cirebon Digembok, Dispora Beri Tanggapan

CIREBON, KOMPAS.com - Kisruh penyegelan Stadion Bima Kota Cirebon, Jawa Barat, menyita perhatian publik.

Penyegelan dinilai sebagai klimaks atas sikap Dinas Pemuda dan Olahraga yang tidak memberikan respons meski telah dimintai keterangan sejak Februari 2025.

Nurdin, Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Cirebon, menyebut perjanjian yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan Bina Sentra Football Academy sebagai pihak ketiga tidak sesuai dengan Permendagri 19 tahun 2016.

Hal ini telah disampaikan kepada Dinas sejak Februari 2025 kemarin.

"Kami sudah memberikan pemberitahuan yang terpasang di Stadion Bima itu kepada Dinas Pemuda dan Olahraga untuk melakukan peninjauan kembali terhadap perjanjian," kata Nurdin saat ditanya Kompas.com, Senin (28/4/2025) siang, di lokasi.

"(Hal itu) karena masih perlu perbaikan menyesuaikan aturan atau regulasi yang ada, dengan pengelolaan barang daerah, tetapi sampai dengan hari ini, belum melakukan perbaikan tersebut," tuturnya.

Atas sikap tersebut, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap aset milik pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak lain yang menyalahi prosedur tata cara penyewaan dengan cara penggembokan.

Nurdin menyebut kekurangan-kekurangan tersebut antara lain ialah saat hendak melakukan penyewaan aset.

Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Cirebon tidak meminta izin Wali Kota selaku pemegang kekuasaan pengelolaan barang suatu daerah, maupun izin kepada Sekretaris Daerah (Sekda) selaku pengelola barang milik daerah.

Selain itu, Dinas Pemuda dan Olahraga juga tidak mengikuti tata cara penentuan nominal retribusi sesuai aturan undang-undang yang berlaku dengan menggunakan tim penilai dari pihak terkait.

Dasar kekurangan inilah yang menjadi alasan bagian aset meminta agar melakukan peninjauan kembali menyesuaikan dengan peraturan atau regulasi, yang paling tidak mendapat persetujuan dari Wali Kota Cirebon.

Tanggapan Dinas Pemuda dan Olahraga

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Irawan Wahyono, menyampaikan pihaknya mempersilakan bagian aset untuk melakukan penyegelan.

Dia menilai hal itu menjadi tugas dan pokok fungsinya.

Namun, Irawan menyebut penggembokan itu akan dia buka untuk membantu kegiatan "Piala Pertiwi 2025 U14 dan U16".

"(Penggembokan ini juga disaksikan bagian aset), ya silakan saja, sesuai tupoksinya," jawab Irawan saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (28/4/2025) siang.

Irawan menjawab, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bagian Aset Barang Milik Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Cirebon.

https://bandung.kompas.com/read/2025/04/28/133237078/terungkap-sebab-stadion-bima-cirebon-digembok-dispora-beri-tanggapan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com