Menurut Dedi, langkah ini penting untuk menyelamatkan generasi muda dari kehancuran moral dan sosial akibat pengaruh buruk lingkungan.
Masalah kenakalan remaja semakin akut
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa saat ini kenakalan remaja sudah memasuki tingkat yang mengkhawatirkan. Tidak hanya berupa pelanggaran kecil, banyak kasus kenakalan yang berujung pada kekerasan fisik dan tindakan kriminal berat.
"Problem kenakalannya sudah akut sampai tindak kriminal, mulai dari penganiayaan hingga pembunuhan. Ini tidak bisa dibiarkan, karena kita akan kehilangan satu generasi yang memiliki sifat-sifat azasi sebagai manusia Indonesia," ujar Dedi akun media sosial resmi miliknya yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (29/4/2025).
Ia menilai bahwa baik orangtua maupun negara memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mendidik dan membina remaja agar kembali kepada jalur yang benar.
Pendidikan barak militer bukan melatih perang
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa program pendidikan di barak militer bukanlah pelatihan militer untuk tujuan perang. Sebaliknya, program ini difokuskan untuk membentuk pola hidup disiplin, sehat, dan terarah bagi para remaja.
"Pola pendidikan militer ini lebih kepada olahraga, kesenian, pengembangan minat dan bakat. Kita bangun keteraturan hidup mereka, mulai dari bangun pagi, pola makan sehat, hingga aktivitas harian yang positif," terang Dedi.
Anak-anak yang mengikuti program ini tetap akan melanjutkan pendidikan formal mereka. Mereka akan tercatat sebagai siswa SMP atau SMA dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam barak.
"Mereka tidak kehilangan haknya sebagai pelajar. Pendidikan formal tetap berjalan seiring dengan pendidikan karakter di barak," tambahnya.
Persetujuan orangtua menjadi syarat utama
Program ini hanya dapat diikuti oleh remaja yang mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali.
Menurut Dedi, ini adalah bentuk kesadaran keluarga untuk bersama-sama mendidik anak dengan pendekatan yang lebih tegas namun penuh kasih.
"Bagaimanapun mereka masih di bawah perwalian orang tua. Artinya, orangtua harus memiliki kesadaran untuk menyerahkan mereka melewati pendidikan berbasis disiplin ini," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk seperti rokok, narkoba, gawai yang disalahgunakan untuk akses game online, judi daring, hingga konten negatif seperti video pornografi.
Upaya menyelamatkan masa depan generasi Jawa Barat
Dalam pesannya, Dedi Mulyadi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program ini demi menyelamatkan generasi masa depan.
"Kita harus menyelamatkan mereka dari ancaman lingkungan, pergaulan bebas, penyalahgunaan teknologi, serta kekurangan gizi akibat makanan tidak sehat. Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk melahirkan generasi Jawa Barat yang kokoh, kuat, dan hebat," pungkasnya.
Dengan implementasi program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, disiplin, dan berakhlak mulia.
https://bandung.kompas.com/read/2025/04/29/100704878/penjelasan-lengkap-dedi-mulyadi-soal-anak-nakal-dididik-di-barak-militer