Kedatangan Mendikdasmen untuk melihat secara langsung kondisi sekolah yang rusak tersebut. Ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2025.
Dalam kesempatan itu, ia melihat bangunan atap plafon berlubang, dinding serta keramiknya retak.
Kondisi bangunan kedua sekolah yang berdampingan ini sangat-sangat memprihatikan. Ruang kelas dan ruang guru sangat terbatas. Akibatnya, 310 pelajar di sekolah ini harus bergantian menggunakan ruang kelas.
Sebelum sampai di lokasi, Menteri juga harus melewati jalanan berlubang dan digenangi lumpur. Jalan tersebut rusak sehingga membuat siswa dan guru kesulitan atau harus ekstra kuat untuk mencapai sekolah.
Kompas.com merasakan langsung saat melintasi jalan itu menggunakan sepeda motor. Kondisinya tampak dipenuhi lubang yang bisa membahayakan pengguna jalan.
Jalanan berbatu dengan kontur yang terjal membuat sepeda motor harus tahan agar bisa melewati jalan desa. Apalagi jarak tempuhnya cukup jauh dari jalan raya atau lebih kurang sejauh 1 hingga 2 kilometer.
Saat melintas, jalan berlubang ini terlihat tertutup lumpur usai diguyur hujan kemarin sore.
Kerusakan jalan ini tentu menghambat aktivitas siswa dan guru untuk berangkat dan pulang dari sekolah. Apalagi, aksesnya yang cukup jauh atau berada di pelosok pedesaan yang dipenuhi banyak pohon-pohon.
"Kita tahu bagaimana keadaan pendidikan di masyarakat yang lebih nyata (bangunan sekolah rusak dan akses jalan sulit). Ya, ini semuanya memang ada kekurangan. Tapi nanti kita perbaiki bersama-sama dan bagaimana agar semua pendidikan di manapun berada kita usahakan dapat diperbaiki dan dibantu," ucap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kepada Kompas.com, Jumat.
Program revitalisasi sekolah
Adapun SDN Leuwibatu 02 dan 03 terpilih menjadi bagian dari program pembangunan, revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran.
Program revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
Mu'ti menyampaikan komitmen pemerintah untuk membangun ulang bangunan sekolah SD tersebut menjadi dua lantai.
Selain itu, akan dibangun fasilitas sarana smart classroom, perpustakaan, lengkap dengan toiletnya. Untuk saat ini pemerintah telah memberikan bantuan smart board atau papan interaktif digital.
"Sekali lagi ini adalah bagian dari komitmen bapak presiden,agar pendidikan kita semakin maju,pendidikan kita semakin berkualitas. Maka salah satu yang beliau tekankan adalah pembangunan sarana dan prasarana pembelajaran,yang sesuai dengan standar pendidikan yang berkualitas," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDN Leuwibatu 03, Sudrajat mengakui sulitnya mendapat pendidikan dan akses yang layak di Kabupaten Bogor. Kerusakan yang sudah berpuluh-puluh tahun, baru kali ini diperbaiki.
"Dari 20 tahunan belum pernah diperbaiki, kita bahkan memperbaiki secara mandiri karena terbentur peraturan yang ada. Jadi sungguh sangat sulit, bisa dilihat sangat kurang dan kalau kita lihat dengan nyata, menyedihkan. Jadi siswa kita tuh ketika ingin olahraga saja, kita harus ke lapangan yang jaraknya jauh banget 1 km," ungkap Sudrajat.
"Ambruk juga pernah di tahun 90,an, kalau yang sekarang (tahun ini) itu bukan ambruk, tapi rusak berat. Saya aja jauh perjalanan untuk ke sini lewat jalan-jalan (rusak) itu. Sejak awal ditugaskan ini di pelosok, Alhamdulillah kita nikmati aja lah, jangan ngeluh," imbuhnya.
Dengan kedatangan Mendikdasmen di Hardiknas ini, ia dan para murid dan guru sangat berterima kasih. Sebab, sekolah ini menjadi percontohan program revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran yang diluncurkan oleh Presiden hari ini.
Menurutnya, Menteri juga sudah melihat langsung kondisi bangunan dan berkomitmen untuk merevitalisasi sekolah SDN Leuwibatu 02 dan 03 di Kabupaten Bogor.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/02/205021278/mendikdasmen-kunjungi-sd-di-bogor-lewati-jalan-berlubang-dan-dapati-sekolah