Salin Artikel

Dedi Mulyadi Heran Anak Tak Nakal Dikirim Ibunya ke Barak Militer: Masalahnya Apa?

Kunjungan ini terlihat dalam video yang diunggah Dedi melalui kanal YouTube-nya pada Selasa (6/5/2026).

Dalam video itu, Dedi tampak berdialog dengan para ibu dan anak-anak peserta pendidikan dasar kepemimpinan.

Salah satu ibu mengeluhkan anaknya sering datang terlambat ke sekolah karena tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Anak saya telat, mungkin karena belum punya motor, saya masih proses dulu,” kata sang ibu.

Dedi pun menanggapi dengan ringan.

“Anak ibu sering bolos?”

“Bukannya bolos, Pak. Tapi suka numpang temannya, jadi suka kesiangan,” jawab ibu itu.

“Itu mah gak ada masalah. Kalau anak baik, masalahnya cuma disiplin. Gak apa-apa, ini peningkatan disiplin aja,” ujar Dedi.

Kepada ibu lainnya, Dedi juga mempertanyakan alasan anaknya dikirim mengikuti pendidikan militer.

“Anak saya suka ikut kesenian, banyak acara. Kalau sekolah jadi males,” kata ibu itu.

Namun Dedi menilai, masalah itu masih bisa diselesaikan di rumah.

“Itu mah sama ibu aja selesai. Gak usah sampai ke sini,” katanya.

Beberapa ibu mengaku anaknya sering bolos, bahkan ke sekolah tapi tidak masuk kelas.

“Katanya ke sekolah, tapi ke kantin,” ujar seorang ibu.

“Kenapa gak diberesin sama ibu? Itu hal kecil. Jangan sampai gubernur ikut campur,” jawab Dedi.

Meskipun demikian, para ibu menyatakan setuju jika anak mereka mengikuti pendidikan militer sebagai bentuk pembinaan kedisiplinan.

Dedi lalu mendekati para peserta pelatihan dan menyampaikan bahwa program ini lebih fokus pada pembentukan karakter dan disiplin.

“Ini mah pelatihan dasar kepemimpinan. Bangun pagi, makan tepat waktu, tidur tepat waktu. Melatih calon pemimpin supaya gak kesiangan,” ujar Dedi.

Ia juga memastikan bahwa pelatihan ini bukan untuk anak-anak bermasalah.

“Ada yang pernah tawuran? Merokok?” tanya Dedi.

Anak-anak menjawab tidak pernah tawuran, namun beberapa mengaku merokok.

“Bisa gak di sini berhenti merokok?” tanya Dedi.

“Bisa!” jawab anak-anak serempak.

“Di sini gak akan dimarahin mama. Paling sama pelatih, ‘eh kamu bangun!’” ujar Dedi sambil tertawa.

https://bandung.kompas.com/read/2025/05/06/190320078/dedi-mulyadi-heran-anak-tak-nakal-dikirim-ibunya-ke-barak-militer-masalahnya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com