Salin Artikel

Bupati Karawang Teken Intruksi Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SD dan SMP, Apa Itu?

Langkah ini diambil di tengah sejumlah daerah di Jawa Barat yang telah mengirim siswa bermasalah ke barak militer.

Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan, Wawan Setiawan, menjelaskan bahwa instruksi tersebut mencakup pelaksanaan kegiatan kerohanian rutin setiap pagi di sekolah.

Kegiatan ini meliputi sholat dhuha bersama, membaca Al-Quran, menghapal Asmaul Husna, serta hapalan Juz Amma yang terdiri dari surat-surat pendek dalam Al-Quran, yang akan dipadukan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

"Melaksanakan sholat dzuhur berjamaah setiap waktu dzuhur bagi sekolah yang jam belajarnya lebih dari waktu sholat dzuhur, sebagai bagian dari pembentukan karakter religius peserta didik," ujar Wawan.

Instruksi tersebut juga mengharuskan sekolah untuk melaksanakan kegiatan senam anak Indonesia sehat selama 15 hingga 30 menit setiap hari Jumat, serta kegiatan Jumat Bersih di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dan guru.

Selain itu, Bupati Karawang menginstruksikan pengenalan dan praktik olahraga tradisional yang dipadukan dalam pelajaran Jasmani dan Olahraga, serta kegiatan pendidikan kehidupan sehari-hari yang berupa praktik berkala untuk mengembangkan keterampilan dasar, seperti menanam dan kegiatan sehari-hari di rumah.

Ia juga meminta guru dan kepala sekolah untuk melaporkan secara berjenjang pelaksanaan instruksi ini kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang.

Meskipun Pemkab Karawang tidak mengabaikan kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait pengiriman siswa bermasalah ke barak militer, Wawan menegaskan bahwa instruksi Bupati ini hanya berlaku untuk tingkat SD dan SMP.

"Tapi yang diatur dalam instruksi Bupati tersebut sesuai kewenangan hanya untuk SD dan SMP," katanya.

Untuk menangani anak-anak yang bermasalah atau kerap terlibat tawuran, Pemkab Karawang telah bekerja sama dengan Polres Karawang dan Kodim 0604 Karawang.

Sejak 2018, mereka telah mengadakan kegiatan serupa dengan program Gubernur Jawa Barat, yang melibatkan 100 anak setiap tahunnya.

Diketahui, beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti Kabupaten Purwakarta dan Bandung, telah mengirim siswa bermasalah ke barak militer untuk mengikuti pendidikan penguatan karakter.

Sebelum pandemi Covid-19, Pemkab Karawang bersama Kodim 0604 Karawang dan Polres Karawang juga pernah menggelar kegiatan serupa, namun terhenti akibat pandemi yang melanda pada 2019.

https://bandung.kompas.com/read/2025/05/07/142750278/bupati-karawang-teken-intruksi-penguatan-pendidikan-karakter-siswa-sd-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com