Lokasi tersebut diketahui merupakan tempat yang kerap digunakan sebagai area pemusnahan amunisi tak layak pakai oleh pihak militer.
Salah satu warga Desa Sagara kepada jurnalis Kompas TV, Ridwan Mustofa, mengungkapkan bahwa kegiatan pemusnahan amunisi sudah sering dilakukan di daerah tersebut.
“Menurut laporan warga Desa Sagara, sudah beberapa kali jadi lokasi ledakan pemusnahan amunisi kedalursa. Biasanya warga memang diperingatkan agar tidak mendekat ke lokasi,” demikian laporan Ridwan Mustofa dalam live Breaking News Kompas TV, Senin.
Namun kali ini, proses yang sudah dianggap rutin justru membawa bencana. Ledakan yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB menewaskan 11 orang, terdiri dari anggota TNI dan warga sipil yang berada di sekitar lokasi. Para korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut Selatan.
Pasca-ledakan, lokasi kejadian langsung disterilkan. Petugas melarang warga dan pihak yang tidak berkepentingan untuk mendekat. Warga yang sebelumnya berencana melihat kondisi lokasi setelah ledakan pun diminta menjauh demi alasan keamanan.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan dalam kegiatan yang sejatinya sudah memiliki prosedur pengamanan.
TNI telah memberikan pemberitahuan kepada warga sebelumnya agar tidak berada dekat lokasi saat proses pemusnahan berlangsung. Meski begitu, insiden ini tetap memakan korban jiwa.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/12/150347678/lokasi-ledakan-di-garut-yang-tewaskan-11-orang-sudah-jadi-langganan