Tercatat, lima rumah yang dihuni oleh lima kepala keluarga atau 19 jiwa saat ini berada di tepi tebing yang rawan longsor.
Longsor terjadi pada Rabu (14/5/2025) sore, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Tebing setinggi 50 meter ambruk dan menimpa kolam pemancingan, MCK umum, serta musala.
Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, menegaskan pentingnya tindakan segera terkait situasi ini.
"Hari ini saya lihat langsung ke lokasi, tentu harus ada tindak lanjut karena lima rumah ini sangat tidak mungkin ditempati lagi," ungkap Asep saat meninjau lokasi di Lembang, Kamis (15/5/2025).
Sebagai langkah awal, 19 jiwa yang terdampak longsor diminta untuk mengungsi ke Balai RW demi keselamatan.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan memenuhi kebutuhan logistik para korban selama mereka berada di Balai RW.
Asep juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, bersama aparat kecamatan dan pemerintah desa, untuk mencarikan lahan relokasi yang lebih aman.
"Tentunya mereka yang lebih paham, yang jelas korban harus direlokasi ke tempat lebih aman," tambahnya.
Delapan orang tertimpa longsor
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebanyak delapan orang warga menjadi korban bencana tanah longsor di Kampung Ciburial RT 02 RW 04.
Mereka tertimpa material longsor dari tebing setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Pranata Ahli Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi.
"Penyebabnya hujan intensitas tinggi, korban sementara 7 orang luka ringan dan 1 orang luka berat," kata Hadi melalui keterangan resmi.
Saat ini, petugas masih melakukan asesmen untuk mengidentifikasi risiko longsor susulan yang berpotensi terjadi.
Korban yang terkena longsor sudah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. "Saat ini masih dalam tahap asesmen. Korban sementara sudah dirujuk ke RS Salamun," ujar Hadi.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/15/183747578/19-warga-tinggal-di-tepi-tebing-bandung-barat-dan-akan-direlokasi