Salin Artikel

Aksi "Walk Out" PDI-P, Pengamat: Ini Akan Jadi Pertaruhan bagi Dedi Mulyadi

Dikatakan Kristian, fraksi PDIP mengambil langkah sebagai penyeimbang kekuasaan.

Agar ada cara pandang yang berbeda terhadap kebijakan pemerintah dalam mengakomodir sikap ketidaksetujuan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

"Hal ini akan mendinamiskan proses check and balance antara DPRD dengan Pemprov," ujar Kristian, Jumat (16/5/2025).

Sikap Fraksi PDIP ini, kata dia, tentunya akan berimplikasi pada langkah PDIP dalam hal tensi politik antara PDIP dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

"PDIP harus mengungkap kelemahan-kelemahan kebijakan Dedi Mulyadi agar sikap berseberangan ini, menjadi rasional dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik," katanya.

Ketajaman PDIP dalam mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi pun, akan menjadi pertaruhan penting bagi langkah PDIP yg memilih menjadi lawan politik Dedi Mulyadi.

"Jika berhasil dengan hal ini, maka mereka akan menuainya dalam Pileg dan Pilkada di masa periode berikutnya sebagai konsekuensi meningkatnya kepercayaan pemilih terhadap kinerja PDIP dalam memainkan peran sebagai penyeimbang kekuasaan," ucapnya.

Sebaliknya, jika gagal maka hal ini akan menjadi kesalahan yang merugikan.

Sebab, kesempatan ini akan dimanfaatkan Dedi Mulyadi dalam dalam penyusunan kebijakan ke depannya.

"Dedi Mulyadi harus jeli dalam menentukan kebijakan yang efektif dan harus mampu pula membangun argumentasi kebijakan yang rasional, sehingga bisa dipertanggungjawabkan ke hadapan publik agar mendapatkan dukungan dari masyarakat," katanya.

Jika tidak, kata dia, maka popularitas politik Dedi Mulyadi bisa tergerus.

Karena masyarakat akan menilai bahwa landasan kebijakan yang dibangun lemah dan tidak mampu memberikan manfaat yang sesuai dengan harapan.

"Hal ini juga akan menjadi sasaran empuk bagi PDIP untuk menelanjangi kelemahan kebijakan Dedi Mulyadi di hadapan publik yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Dedi Mulyadi," ucapnya.

"Jadi seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa dinamika check and balance akan berjalan penuh warna jika PDIP konsisten denga. sikap politik mereka saat ini," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengamat Angkat Bicara Soal Aksi Walkout Fraksi PDIP di Rapat Paripurna DPR Jabar.

https://bandung.kompas.com/read/2025/05/17/062913478/aksi-walk-out-pdi-p-pengamat-ini-akan-jadi-pertaruhan-bagi-dedi-mulyadi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com