Dedi Mulyadi Jamin Kebutuhan Para Siswa SLB Pajajaran Selama Belajar di Cicendo

Pertemuan ini dilakukan menyusul pembongkaran gedung sekolah mereka yang selama ini menjadi tempat belajar.

Gubernur Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pembongkaran bangunan SLB Pajajaran dilakukan karena status tanah yang digunakan merupakan milik Kementerian Sosial (Kemensos) dan akan dialihfungsikan untuk pembangunan sekolah rakyat.

"Bangunan sekolahnya kemarin dibongkar karena status tanahnya, tanah (milik) Kemensos dan akan digunakan untuk sekolah rakyat," ujar Dedi dalam unggahan di media sosialnya yang dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa.

Sebagai solusi sementara, para siswa SLB Pajajaran akan dipindahkan untuk menempuh kegiatan belajar mengajar di SLB Cicendo selama dua bulan ke depan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut memastikan berbagai kebutuhan siswa akan terpenuhi selama masa transisi tersebut.

Dedi menyebutkan bahwa pihaknya akan menyediakan transportasi, makan siang, serta perlengkapan sekolah seperti sepatu dan tas baru bagi seluruh siswa.

Kebijakan ini disambut antusias oleh para guru dan siswa yang langsung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur.

"Terima kasih Pak Dediiiii," seru para siswa dan guru secara serempak saat pertemuan berlangsung.

Lebih lanjut, Gubernur Dedi menuturkan bahwa setelah pembangunan sekolah rakyat selesai, para siswa SLB Pajajaran akan kembali bersekolah di lokasi semula dan bergabung dalam satu kawasan dengan sekolah rakyat tersebut.

Ia mengajak para siswa untuk tetap semangat dan tidak larut dalam kesedihan akibat perubahan ini.

"Semangat semuanya, ya. Semua siswa harus bahagia dan tidak boleh sedih," ujarnya memberi semangat.

Dedi pun meyakini bahwa para siswa SLB Pajajaran akan tumbuh menjadi anak-anak hebat yang membanggakan Jawa Barat.

"Persoalan SLB Pajajaran sudah tertangani dengan baik, tinggal pelaksanaan, mudah-mudahan jauh lebih baik," pungkasnya.