CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan aksi tebar ikan lele di jalan rusak pada Selasa (20/5/2025) siang.
Mereka juga memancing, memasang spanduk, hingga menanam pohon pisang di titik terdalam.
Pantauan Kompas.com di lokasi, aksi tebar ikan lele ini berlangsung di Jalan Ki Natagama, Desa Kaliwulu, pada Selasa siang.
Warga membawa beberapa ekor ikan lele yang kemudian dimasukkan ke dalam genangan air secara acak.
Sebagian warga yang mayoritas terdiri dari anak-anak yang telah menunggu di lokasi langsung berebut menangkap ikan-ikan lele tersebut.
Mereka saling dorong untuk mengambil dan mengumpulkan ikan lele segar agar dapat dibawa pulang.
Tak hanya menebar ikan, mereka juga menanam beberapa batang pohon pisang di titik aspal yang terdalam.
Sejumlah mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Cirebon Indonesia (ICMI) yang ikut serta dalam aksi tersebut memasang papan informasi dan juga spanduk kritik untuk pemerintah daerah Kabupaten Cirebon.
"Selamat datang di jalan rusak Kaliwulu, siap-siap saja yang lewat sini, sakit pinggang, encok, sakit perut, kendaraan rusak, dan lain-lain. Spanduk ini dilepas ketika jalan sudah diperbaiki!" demikian isi spanduk yang dibentangkan mahasiswa.
Dian Kusdianto, warga Desa Kaliwulu, mengaku kecewa dengan sikap pemerintah Kabupaten Cirebon, lantaran selalu mengingkari janjinya.
Pemerintah telah berjanji untuk memperbaiki jalan ini sejak tahun 2024 lalu, tetapi janji tersebut meleset.
Mereka kemudian berjanji jalan ini akan diperbaiki pada bulan April 2025, tetapi juga diingkari.
Terakhir, mereka berjanji akan memperbaiki pada bulan Juni 2025, bulan depan.
"Kami sudah geram dengan janji pemerintah yang mana, janji realisasi dari tahun kemarin 2024, ke bulan April 2025 kemarin, semuanya meleset. Katanya bulan Juni besok juga mundur lagi karena efisiensi anggaran yang dialihkan ke Cirebon Timur," kata Dian saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Aksi tebar ikan, mancing, dan tangkap ikan ini, kata Dian, merupakan bagian dari upaya sindiran keras agar segera diperbaiki oleh pemerintah Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, jalan rusak ini sudah memakan sejumlah korban hingga jatuh di lokasi.
Dia bersama mahasiswa juga memasang spanduk bertuliskan protes dan kritik jalan rusak yang ditujukan kepada Bupati Cirebon.
Aji Sudrajat, anggota ICMI, menyampaikan bahwa mereka telah melakukan aksi sejak hari Jumat lalu.
Mereka menuntut kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk benar-benar fokus memperbaiki infrastruktur karena langsung berdampak pada masyarakat.
Mereka menawarkan solusi bahwa untuk jalan yang rusak dan mendesak, pemerintah harus segera melakukan penanganan meskipun bersifat ringan dan sementara.
Ini dilakukan agar warga tidak terdampak terlalu parah.
"Kritik kepada pemerintah, apabila tidak ada anggaran banyak, pemerintah harus segera melakukan penanganan ringan, baik pemeliharaan atau lainnya, karena banyak korban dari kerusakan jalan ini," kata Aji.
Iskandar, salah satu korban, mengaku berulang kali mengalami kerusakan di bagian ban dan kaki-kaki motor.
Dia yang setiap hari pulang pergi melintasi jalan Ki Natagama, juga beberapa kali melihat warga jatuh.
Menurutnya, jalan ini harus segera diperbaiki karena merupakan jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Weru dengan Kecamatan Plered.
"Motor saya berulang kali bocor dan rusak kalau lewat sini. Dasarnya bukan aspal lagi, tapi bebatuan. Kemarin, hari Sabtu, ada bapak-bapak yang jatuh, kan kasihan," kata Iskandar.
Jalan ini juga menghubungkan dengan lokasi wisata Batik Trusmi.
Iskandar menyebut, kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak lima tahun lalu.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/20/170307278/protes-jalan-rusak-warga-cirebon-tebar-ikan-lele-mancing-hingga-tanam-pohon