Sebelumnya, RFS sering bolos sekolah, merokok, dan mengonsumsi minuman keras.
Namun, pendidikan karakter yang dijalaninya selama dua pekan telah menginspirasi dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
RFS mengikuti program ini yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan cita-cita menjadi prajurit TNI.
"Awalnya iseng-iseng dan didukung orangtua juga. Dipikir-pikir lumayan untuk melatih diri agar bisa lebih baik lagi. Dan cita-cita ingin jadi tentara sekalian coba," ungkapnya saat ditemui di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Selasa (20/5/2025).
Ia juga dibekali semangat kebersamaan dan rasa saling memiliki meski baru saling mengenal dalam waktu singkat.
"Jiwa korsa lebih tinggi aja," ucapnya.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi RFS adalah ketika ia dan teman-teman lainnya mendapat hukuman direndam di kolam, meskipun bukan karena kesalahan yang diperbuatnya.
Pengalaman tersebut turut mengajarkan pentingnya menghargai waktu, terutama saat menjalankan kewajiban beribadah tepat waktu.
RFS berharap, setelah lulus dari program ini, dirinya dan teman-temannya dapat konsisten dalam disiplin dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
"Tinggalkan hal-hal yang buruk. Buat apa untungnya, setelah saya pikir dan coba, tiap hari kerjaannya berantem, mabuk, merokok. Semenjak masuk menjadi lebih sehat dan ternyata lebih enak," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/20/170533578/cerita-siswa-asal-cimahi-2-pekan-digembleng-di-barak-militer-dari-pemabuk