Menurutnya, kejadian tersebut merupakan dampak dari perencanaan yang kurang matang dari Dinas Ketenagakerjaan setempat.
“Sudah saya telepon Bupati Bekasi. Memang ada salah perhitungan dari Dinas Ketenagakerjaan. Tadinya ingin memperlihatkan bahwa lowongan kerja di Bekasi tinggi, tapi tidak menduga peminatnya sebanyak itu,” ujar Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (27/5/2025).
Kericuhan terjadi karena tingginya animo pencari kerja yang hadir untuk melamar secara langsung. Saat itu, lowongan kerja yang tersedia sebanyak 2.200 posisi, namun tidak disertai dengan sistem pengelolaan antrean dan pelamar yang efisien, sehingga memicu kepadatan dan kekacauan.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Pemprov Jawa Barat telah menyiapkan solusi berupa sistem layanan ketenagakerjaan terintegrasi yang akan segera diluncurkan.
“Ke depan, rekrutmen akan diintegrasikan ke dalam sistem yang dibangun oleh Pemprov Jawa Barat. Sistem layanan penyedia jasa ketenagakerjaan ini bukan berbasis program lamar biasa, tetapi langsung menghubungkan penyedia kerja dan pelamar, by name, by address,” jelasnya.
Sistem baru ini akan memudahkan perusahaan dalam mencari kandidat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan tanpa harus menggelar proses seleksi massal yang berisiko menimbulkan kerumunan.
“Nanti si perusahaan kalau ingin cari calon tenaga kerja, tinggal diklik terhadap menu yang sudah disiapkan. Dari spesifikasi yang dibutuhkan, sistem akan menampilkan calon yang sesuai. Tinggal klik untuk memanggil yang bersangkutan untuk seleksi atau wawancara,” tambah Dedi.
Ia juga memastikan bahwa sistem tersebut hampir siap dan akan segera diluncurkan.
“Insya Allah Agustus sistem lamaran berbasis online dan berbasis data akan diluncurkan,” katanya optimis.
Dengan sistem ini, Pemprov Jawa Barat berharap proses rekrutmen akan lebih efisien, transparan, dan aman, serta menghindari potensi kericuhan seperti yang terjadi di Cikarang.
Job fair Bekasi ricuh
Job fair yang digelar Pemkab Bekasi di Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025), berujung ricuh.
Kericuhan dipicu oleh massa pencari kerja yang membludak hingga 25.000 orang, jauh melampaui kuota 2.517 lowongan dari 64 perusahaan.
Ketegangan memuncak saat seorang pria menunjukkan foto scan QR pendaftaran, memicu dorong-dorongan dan bahkan baku hantam di antara para pelamar kerja.
Suasana sempat tak terkendali akibat kepadatan dan kurangnya pengaturan teknis di lokasi.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/28/162444678/job-fair-bekasi-ricuh-dedi-mulyadi-langsung-telepon-bupati