Salin Artikel

Warga Bogor Kini Bisa Urus KTP dan KK Tanpa ke Cibinong, Ini Terobosannya

BOGOR, KOMPAS.com – Bupati Bogor Rudy Susmanto meluncurkan aplikasi layanan online berbasis web untuk pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) di Kabupaten Bogor.

Aplikasi bernama SILOKA (Sistem Layanan Online Kependudukan) ini diluncurkan untuk mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan dasar, seperti pembuatan KTP dan kartu keluarga (KK), tanpa harus datang ke pusat pemerintahan di Cibinong.

“Tidak bisa masyarakat Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Purwakarta, Karawang harus datang ke Cibinong untuk ngurus KTP dan KK. Tidak bisa masyarakat di perbatasan Lebak Banten, harus datang ke Cibinong untuk ngurus KTP dan KK. Maka, kami sebagai bupati menyelesaikan permasalahan ini,” kata Rudy, Rabu (27/5/2025).

Melalui aplikasi SILOKA, warga dapat melakukan pendaftaran dan booking antrean secara online. Layanan ini juga tersedia di 435 kantor desa dan kelurahan di seluruh Kabupaten Bogor melalui jaringan pelayanan yang terintegrasi.

Selama ini, masyarakat dari wilayah seperti Parung Panjang harus menempuh jarak jauh ke Cibinong dan kembali lagi jika dokumen belum lengkap. Dengan layanan baru ini, warga cukup mengurus administrasi kependudukan di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.

Rudy menjelaskan, tantangan utama pelayanan publik di Kabupaten Bogor adalah luasnya wilayah, yang terdiri atas 40 kecamatan, 416 desa, dan 19 kelurahan. Oleh karena itu, pemerataan layanan menjadi prioritas.

“Kita baru memiliki 7 UPT yang dapat melakukan cetak KTP, maka tahun ini kami berkomitmen menambah layanan cetak KTP di 40 kecamatan,” ujarnya.

Ia menegaskan, dokumen kependudukan seperti KTP dan KK adalah hak dasar masyarakat yang wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah.

Rudy juga menyebut, sekitar 400 jiwa di Kabupaten Bogor belum memiliki dokumen administrasi kependudukan. Sementara itu, tingginya angka urbanisasi dan migrasi turut memperumit situasi.

“Kadang tahun kemarin masih beralamat di kota kabupaten sebelah, hari ini karena kerjanya pindah ke Bogor butuh pelayanan administrasi kependudukan. Maka pada saat kami memberikan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor, mudah-mudahan tidak ada benturan karena tentunya banyak masyarakat yang belum memiliki KTP, jadi pada saat ingin menikmati fasilitas kesehatan menjadi sulit, maka terobosan ini sebagai langkah melayani masyarakat,” beber Rudy.

https://bandung.kompas.com/read/2025/05/28/164621378/warga-bogor-kini-bisa-urus-ktp-dan-kk-tanpa-ke-cibinong-ini-terobosannya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com