Mereka mengimbau agar evakuasi dan pencarian korban tidak dilakukan saat hujan, mengingat risiko gerakan tanah yang masih tinggi.
"Penanganan longsoran (evakuasi atau pencarian korban tertimbun) agar memperhatikan cuaca dan lereng terjal, agar tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras."
"Karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa/menimbun petugas," ujar Kepala Badan Geologi, M Wafid, Sabtu (31/5/2025).
Wafid juga mengingatkan masyarakat yang berada dekat lokasi longsor untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor susulan," tambahnya.
Selain itu, Wafid mendorong pemasangan rambu-rambu peringatan bencana longsor di sekitar lokasi untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Patuhi anjuran/instruksi petugas yang berwenang, melakukan pemantauan secara rutin agar bisa mendeteksi lebih dini terkait potensi gerakan tanah/longsor," ungkapnya.
Wafid juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai gerakan tanah dan gejala yang mengawali bencana tersebut sebagai langkah mitigasi.
"Masyarakat setempat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah/BPBD setempat," katanya.
Diketahui, longsor yang terjadi di lokasi tersebut telah mengakibatkan 14 orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.
https://bandung.kompas.com/read/2025/05/31/172443178/masih-berpotensi-terjadi-longsor-susulan-badan-geologi-ingatkan-evakuasi