Salin Artikel

Jam Malam di Subang dan Karawang, Petugas Temukan Siswa Keluyuran

KARAWANG, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pendidikan, dan Kepolisian melakukan patroli jam malam di Karawang dan Purwakarta.

Dalam patroli yang dilaksanakan, sejumlah siswa ditemukan masih berkeliaran melebihi batas waktu yang ditentukan.

Aturan jam malam ini tercantum dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 51/PA.03/DISDUK, yang mengatur penerapan jam malam bagi peserta didik.

Ketentuan tersebut berlaku untuk seluruh siswa dari tingkat SD hingga SMA/SMK di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk Karawang dan Subang.

Kepala Satpol PP Karawang, Basuki Rachmat menjelaskan, patroli dilakukan setiap malam oleh tim gabungan.

Pada 1 Juni 2025, patroli berlangsung bersama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.

"Hasilnya masih didapati remaja diduga siswa keluyuran di atas pukul 21.00 WIB tanpa izin orangtua," ungkap Basuki di Kantor Satpol PP Karawang, Selasa (3/6/2025).

Basuki menambahkan, mereka yang terjaring dalam patroli diimbau untuk segera pulang ke rumah.

"Petugas secara persuasif mengimbau mereka pulang, tidak keluyuran di atas jam malam yang ditetapkan," jelasnya.

Di Subang, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Pagaden juga melaksanakan patroli gabungan untuk memastikan pelaksanaan aturan jam malam berjalan efektif.

Patroli ini melibatkan personel dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan pada Senin (2/6/2025) malam.

Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin menjelaskan, jam malam diberlakukan mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Siswa dilarang berada di luar rumah kecuali untuk keperluan mendesak dan dengan izin orang tua.

"Tujuan utama dari pemberlakuan jam malam ini adalah untuk menjaga keselamatan siswa, memberikan waktu istirahat yang cukup, serta mencegah keterlibatan mereka dalam aktivitas yang berpotensi membahayakan," kata Ikin.

Patroli dilakukan di sejumlah titik yang sering dijadikan tempat berkumpul pelajar, seperti kawasan Alun-alun Pagaden, kafe, warung, hingga Jalan Kamarung Pagaden.

"Dalam giat patroli jam malam tersebut, masih ditemukan beberapa siswa atau pelajar yang berkeliaran di atas jam 21.00 WIB," tambah Ikin.

Selain melakukan razia, pihaknya juga memberikan imbauan kepada siswa yang ditemukan berada di luar rumah setelah jam malam. "Siswa yang masih berkeliaran kami berikan himbauan untuk segera pulang dan diminta untuk tidak berkeliaran lagi di malam hari," jelas Ikin.

AKP Ikin berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kualitas hidup pelajar, menjauhkan mereka dari aktivitas negatif di malam hari, serta mendukung terciptanya generasi muda Jawa Barat, khususnya Subang, yang sehat, cerdas, dan berkarakter. "Semoga kegiatan jam malam ini bisa meminimalisir kenakalan remaja, sekaligus mencegah terjadinya aksi kriminalitas malam hari terhadap para pelajar," tutup Ikin.

https://bandung.kompas.com/read/2025/06/03/135527378/jam-malam-di-subang-dan-karawang-petugas-temukan-siswa-keluyuran

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com